Perang Israel Palestina

Qatar dan Mesir Usulkan Gencatan Senjata di Gaza: Hamas Setuju, Israel Bungkam dan Lanjut Pengeboman

Pengumuman ini disampaikan beberapa jam usai Israel perintahkan 100.000 warga Palestina mulai evakuasi dari Rafah, menandakan serangan darat yang...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
tribunnews
Pemukim Israel berdemo di Tel Aviv menentang pemerintahan Benjamin Netanyahu pada 24 Juli 2023 silam. 

Presiden Joe Biden berbicara dengan Netanyahu dan menegaskan keprihatinan AS tentang invasi Rafah.

Jubir Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan pejabat Amerika sedang meninjau tanggapan Hamas dan mendiskusikannya dengan mitra-mitra kami di wilayah tersebut.

Belum diketahui apakah proposal yang diterima Hamas berbeda secara signifikan dari yang dipresentasikan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada kelompok militan minggu lalu, yang menurut Blinken mencakup konsesi signifikan Israel.

Seorang pejabat Amerika mengatakan AS sedang memeriksa apakah yang disetujui Hamas adalah versi yang disetujui oleh Israel dan negosiator internasional atau sesuatu yang berbeda.

 

Baca juga: Siapa Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas Berjuluk Penjagal dari Gaza, Semua Tentara Israel Memburunya

 

Rakyat Palestina Merayakan

Warga Palestina di seluruh Gaza langsung turun ke jalan-jalan untuk merayakannya.

Bagi penduduk Gaza, sebuah kesepakatan akan berarti akhir dari apa yang telah menjadi perang yang menghancurkan, di mana seluruh Gaza telah dihancurkan dan kematian sebagian besar keluarga.

Namun, sebagian kecil kebahagiaan itu diredam oleh kenyataan bahwa kesepakatan ini hanya disepakati oleh satu pihak.

Jadi meskipun banyak yang tetap optimis, warga Palestina tahu ini bukanlah akhir dari perang - terutama karena Israel terus menghujani bom ke wilayah Rafah dengan puluhan kematian warga sipil pada setiap serangan.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved