Ribuan Karyawan di Israel Diberi Cuti Agar Ikut Unjuk Rasa Jatuhkan Benjamin Netanyahu
Demonstrasi besar-besaran itu menggaungkan agar Netanyahu diganti karena dianggap gagal mengatasi perang
TRIBUNTORAJA.COM - Sebanyak 200 perusahaan besar di Israel dilaporkan memberikan izin kepada karyawannya untuk mengambil cuti selama satu minggu.
Cuti diberikan agar ribuan karyawan tersebut ikut melakukan unjuk rasa besar-besaran memprotes pemerintah Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Demonstrasi besar-besaran itu menggaungkan agar Netanyahu diganti karena dianggap gagal mengatasi perang Gaza khususnya soal pembebasan sandera dan tahanan Israel yang ditahan Hamas.
Demo tersebut juga ditujukan untuk menekan pemerintah Israel terkait negosiasi pertukaran tahanan dengan pihak Hamas. Demikian laporan media Israel.
Secara lebih rinci, para perusahaan besar Israel itu mengumumkan kalau karyawan mereka dapat absen atau pulang kerja lebih awal untuk ikut serta dalam demonstrasi anti-pemerintah tanpa potongan apa pun dari hak cuti mereka.
Menurut situs berita Israel, Israel Hayom, CEO beberapa perusahaan itu beralasan dan memperingatkan kalau Israel sebagai sebuah negara saat ini sedang mengalami "keadaan darurat".
Forum tersebut terdiri dari perusahaan-perusahaan swasta besar di Israel, yang secara kolektif mempekerjakan sebagian besar tenaga kerja di sektor swasta, seperti dilansir situs berita Israel.
Perlu dicatat, pendanaan Israel untuk perang di Gaza telah mengakibatkan penurunan peringkat kredit untuk pertama kalinya pada bulan Februari.
Pada saat itu, Moody's memangkas peringkat kredit Israel satu tingkat, dari A1 menjadi A2, dan mencatat buruknya keuangan negara tersebut.
Variabel penyerta berupa perang Gaza yang sedang berlangsung juga dinilai 'melemahkan lembaga eksekutif dan legislatif Israel."
Agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza menyebabkan penurunan yang signifikan dalam konsumsi swasta dan investasi, disertai dengan lonjakan pengeluaran pemerintah karena mobilisasi besar-besaran pasukan cadangan dan meluasnya perpindahan penduduk Israel.
Demonstrasi besar-besaran meletus di Tel Aviv pada Sabtu (30/3/2024) malam.
Demonstrasi besar itu dilaporkan diikuti puluhan ribu pemukim Israel, yang berkumpul untuk memberikan tekanan pada pemerintah.
Para pengunjuk rasa turun ke jalan untuk memaksa pemerintah mempercepat negosiasi kesepakatan dengan Hamas dan mengadvokasi penjadwalan pemilu dini.
Polisi Israel merespons secara keras dengan menindak para pengunjuk rasa, menangkap lebih dari selusin orang.
Trump Akhirnya Dukung Gaza, Desak Israel Hentikan Serangan |
![]() |
---|
Finalis Miss Indonesia Papua Didiskualifikasi Usai Video Dukung Israel Viral, Kini Dirujak Netizen |
![]() |
---|
Sosok Merince Kogoya Finalis Miss Indonesia 2025 Asal Papua Pegunungan Dipulangkan Karena Israel |
![]() |
---|
Iran Kirim Sinyal Lanjutkan Perang, Israel Krisis Anggaran untuk Beli Rudal Pencegat |
![]() |
---|
Ayatollah Khamenei Sebut Iran 'Tampar' AS Usai Serangan Balasan ke Pangkalan di Qatar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.