Unjuk Rasa Pemilu Curang

Pimpin Demo di KPU, Mantan Danjen Koppasus: Kami Tak Sudi Dipimpin Penipu dan Perampok

Mereka menduga kecurangan dilakukan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabumingraka. 

Editor: Imam Wahyudi
ist
Kantor KPU RI 

TRIBUNTORAJA.COM - Ratusan massa mengatasnamakan Front Penegak Daulat Rakyat menggelar unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (18/3/24) siang

Mereka menggelar aksi menolak kecurangan pemilu 2024.

Pantauan Tribun Network sekira pukul 14.10 WIB, aksi dimulai dengan longmarch dari Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat ke kantor KPU.

Selain pria, ada juga peserta aksi dari kalanga wanita.

Di barisan paling depan terlihat para ibu yang membawa spanduk berukuran besar bertuliskan ‘Jokowi mundur’.

Kemudian, di barisan tengah terlihat para peserta aksi yang membawa poster-poster berukuran sedang, bertuliskan kalimat-kalimat yang menolak kecurangan pemilu.

Mereka menduga kecurangan dilakukan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabumingraka. 

Terlihat juga poster-poster bertuliskan kalimat ‘diskualifikasi paslon curang’.

Tak hanya itu, mereka menggelar longmarch sambil memukul kentongan bambu.

Dalam aksi tersebut, massa aksi menuntut untuk menolak hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) yang dinilai curang.

Selain itu, massa aksi juga menuntut agar perangkat IT milik KPU RI diaudit forensik.

Dan menuntut agar seluruh Komisioner KPU RI ditangkap dan diadili, serta pasangan calon Capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka didiskualifikasi.

Aksi dipimpin eks Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI (Purn) Sunarko memimpin aksi tersebut.

Mengenakan pakaian loreng hijau muda, Sunarko naik ke atas mobil komando. Dalam kesempatan itu, dia menyampaikam terima kasih kepada massa aksi yang tetap berjuang untuk menegakkan demokrasi di tanah air.

Lebih jauh, Soenarko juga menyerukan bahwa, pada Pemilu dan Pilpres 2024 banyak ditemukan dugaan kecurangan yang berlangsung.

Menurutnya, kecurangan tersebut telah dimulai sebelum digelarnya Pemilu dan Pilpres hingga pascapencoblosan 14 Februari, dan sampai tahap rekapitulasi suara.

“Intinya adalah bahwa Pemilu dan pelaksanaan Pilpres yang baru selesai pada 14 Februari 2024 lalu, sampai saat ini masih didapat dan ditemukan kecurangan. Kecurangan dan ketidakjujuran itu, sudah dimulai jauh sebelum pelaksanaan Pemilu dan Pilpres,” kata Soenarko saat berorasi di atas mobil komando.

Dia juga secara tegas meminta seluruh komisioner KPU untuk melaksanakan 4 tunturan massa aksi.

Karena, dia bersama massa aksi tak terima jika dipimpin oleh pemimpin penipu dan perampok.

“Kepada KPU, dengarkan dan laksanakan 4 tuntutan kami. Kami tidak ingin dipimpin oleh kumpulan penipu dan perampok. Kami tidak percaya kalau negara dipimpin oleh penipu dan perampok,” jelas Soenarko

Diketahui, Sunarko tercatat sebagai satu di antara beberapa Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Terkait aksi hari ini, ia menyebut, tidak digelar untuk kepentingan partainya.

“(Digelar aksi) atas nurani. Enggak ada urusan partai. Enggak ada urusan partai,” tuturnya.

Adapun, sejumlah tokoh yang akan hadir diantaranya, Jenderal TNI (Purn) Tyasno, Letjen TNI (Purn) Suharto, Marwan Batubara, hingga Edy Mulyadi.

Di tengah aksi sekira pukul 15.00 WIB, massa aksi mulai melakukan aksi bakar ban di depan Kantor KPU RI. Asap hitam begitu mengepul dan terbawa angin.

Suasana semakin memanas oleh ujaran-ujaran yang disampaikan orator dari atas mobil komando aksi.

Sedangkan, depan kantor KPU RI atau Jalan Imam Bonjol pun sudah ditutup oleh pihak kepolisian.

Kali ini, pihak kepolisian menutup Jalan Imam Bonjol menggunakan barikade beton setinggi kurang lebih 1,5 meter. Adapun, kawat duri melingkat di atas beton tersebut.

Pihak kepolisian juga telah menyiagakan sejumlah anggota dan kendaraan taktis di depan Kantor KPU. Puluhan tameng penghalau massa juga telah disiagakan di lokasi.

Diketahui, Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan ribuan personel guna mengamankan aksi demonstrasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu RI oleh sejumlah elemen masyarakat.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa ribuan personel itu terdiri TNI-Polri dan sejumlah instansi lainnya.

“Dalam rangka pengamanan aksi hari ini di depan Gedung DPR/MPR RI kami melibatkan personel dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI dan instansi lainnya. Di DPR melibatkan 1.087 personel, di Bawaslu melibatkan 507 dan KPU RI melibatkan 770 personil,” ucap Susatyo, Senin.(Tribun Network/ Yuda).

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved