Kualitas Udara Jakarta Masih Masuk Peringkat 10 Besar Terburuk di Dunia
Kategori kualitas udara yang baik memiliki rentang PM2.5 sebesar 0-50, sedangkan kategori sedang memiliki rentang PM2.5 sebesar 51-100.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM - Bagaimana situasi kualitas udara di Kota Jakarta pada pagi ini, Minggu (10/3/2024)?
Menurut situs pemantau kualitas udara IQAir, kualitas udara di Jakarta masih berada di dalam 10 besar terburuk di dunia.
Data yang dirilis pada pukul 06.30 WIB menunjukkan bahwa indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di peringkat ke-10 dengan angka 155.
Angka tersebut masuk dalam kategori tidak sehat karena terdapat polusi udara PM2.5 dengan nilai konsentrasi sebesar 62,8 mikrogram per meter kubik.
Beberapa kota dengan kualitas udara terburuk lainnya adalah Kolkata (India) yang berada di peringkat pertama dengan angka 196, Dhaka (Bangladesh) di peringkat kedua dengan angka 194, Delhi (India) di peringkat ketiga dengan angka 180, Lahore (Pakistan) di peringkat keempat dengan angka 179, dan Karachi (Pakistan) di peringkat kelima dengan angka 177.
Selain itu, terdapat juga Hangzhou (China) di peringkat keenam dengan angka 160, Chengdu (China) di peringkat ketujuh dengan angka 158, Wuhan (China) di peringkat kedelapan dengan angka 158, dan Beijing (China) di peringkat kesembilan dengan angka 157.
Baca juga: Minggu Pagi Pertama di 2024, Kualitas Udara Jakarta Kembali Memburuk
IQAir menjelaskan bahwa angka ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta tidak sehat bagi kelompok sensitif, yang dapat merugikan manusia, hewan, atau menimbulkan kerusakan pada tumbuhan dan nilai estetika.
Kategori kualitas udara yang baik memiliki rentang PM2.5 sebesar 0-50, sedangkan kategori sedang memiliki rentang PM2.5 sebesar 51-100.
Kategori sangat tidak sehat memiliki rentang PM2.5 sebesar 200-299, sementara kategori berbahaya memiliki rentang PM2.5 sebesar 300-500.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Kembali Buruk usai KTT ASEAN
Sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyatakan bahwa pemasangan generator bertekanan tinggi untuk menyemprotkan butiran air (water mist generator) akan terus dilakukan meskipun saat musim hujan.
"Pemasangan water mist tetap dilakukan. Tidak ada perubahan dalam penanganan polusi, karena tahun depan masih akan ada musim panas," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (23/11).
Baca juga: Pagi Ini, Kualitas Udara DKI Jakarta Terburuk Ketiga di Dunia, Masuk Kategori Tidak Sehat
Pemasangan water mist generator merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi polusi udara.
Heru menyatakan bahwa pemasangan tersebut akan terus ditambah untuk menghadapi musim kemarau di masa mendatang, sehingga setiap gedung tinggi di Jakarta harus dilengkapi dengan water mist generator.
(*)
Massa Geruduk Rumah Anggota DPR RI Ahmad Sahroni di Tanjung Priok Jakarta |
![]() |
---|
Kapolri: TNI - Polri Siap Tindak Tegas Aksi Anarkis |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Dimutasi, Dari Wakil Ketua Komisi III ke Anggota Komisi I DPR RI |
![]() |
---|
Tewas Terlindas Rantis Brimob, Jenazah Affan Kurniawan Dimakamkan di TPU Karet Bivak Jakarta |
![]() |
---|
Driver Ojol Tewas Terlindas Rantis Brimob: Presiden Ucap Belasungkawa, Netizen Tuntut Keadilan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.