Sosok Dallas Liu dan Ruy Iskandar, Orang Indonesia dalam 'Avatar: The Last Airbender' Live Action

TRIBUNTORAJA.COM - Dua aktor berdarah Indonesia ikut berperan dalam series "Avatar: The Last Airbender" versi live action.

Series "Avatar: The Last Airbender" live action sudah dirilis di Netflix sejak 22 Februari 2024 lalu. Sampai saat ini sudah ditonton puluhan juta kali dan mendapat pujian karena dinilai 'menghidupkan' animasi dalam serial tersebut.

Apalagi, film Avatar Aang yang dibuat pada tahun 2010 lalu dianggap gagal, jauh melenceng dari animasinya.

Series "Avatar: The Last Airbender" berkisah tentang perjalanan Aang sang Avatar. Kisah yang menghidupkan kembali legenda Aang, sang Avatar muda yang ditakdirkan untuk menguasai keempat elemen: air, tanah, api, dan udara.

Dengan dunia yang terbelah oleh perang dan kekuatan Negara Api yang menindas, Aang bersama teman-temannya, Katara dan Sokka, memulai perjalanan epik untuk mengembalikan keseimbangan dan kedamaian.

Baca juga: Mengenal Vancouver, Lokasi Syuting Avatar: The Last Airbender Live Action

Pemeran dalam live action ini dianggap sukses menghidupkan karakter yang ada alam animasi tersebut.

Dari sekian banyak pemeran dalam versi live action ini, ada dua orang yang berdarah Indonesia, bahkan salah satuny murni orang Indonesia berdarah Betawi.

Keduanya adalah Dallas Lie dan Ruy Iskandar.

Dallas berperan sebagai Pangeran Zuko sementara Ruy berperan sebagai Letnan Jee.

Keduanya sering satu frame karena Letnan Jee adalah pemimpin pasukan pengamanan bagi Zuko.

Dallas Liu

Dallas Liu adalah aktor keturunan Tionghoa-Indonesia. Keluarga dari pihak ibunya berasal dari Jakarta, Indonesia.

Ia lahir di Los Angeles, California, Amerika Serikat, 21 Agustus 2021. Ia berusia 21 tahun.

Baca juga: Kumpulan KODE REDEEM FF Free Fire Hari Ini Selasa 12 Maret 2024, Gratis Skin Terbaru

Sejak kecil Liu sudah mendalami seni bela diri. Ia berlatih Karate Shotokan khas Jepang dan berkompetisi di Asosiasi Olahraga Karate Amerika Utara.

Ia mulai berlatih seni bela diri saat berusia 5 tahun dan berhenti berkompetisi secara internasional pada usia 13 tahun.