Pilgub Sulsel 2024

Survei Terbaru Cagub Sulsel: Fadil Keempat, Andi Sudirman Urutan 8, Mantan Pangdam Terakhir

Metode stratified multistage random sampling adalah pengambilan sampel acak bertingkat bertingkat.

Editor: Imam Wahyudi
IG
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Fadil Imran 

TRIBUNTORAJA.COM - Nama baru bermunculan sebagai figur potensial calon gubernur (cagub) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel yang akan digelar November mendatang.

Terbaru, muncul nama Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Fadil Imran.

Nama Fadil mencuat sesuai hasil survei Archi yang dirilis pada pada Kamis (7/3/2024) sore.

Dalam survei tersebut, responden diajukan 12 nama Cagub Sulsel 2024.

Dari 12 nama yang disodorkan, terdiri dari wajah lama dan wajah baru. 

Hasil survei, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menempati urutan pertama dengan elektabilitas 18.39 persen.

Waketum DPP Golkar Nurdin Halid menempati posisi kedua dengan elektabilitas 13.98 persen.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan diposisi ketiga dengan 11.21 persen.

Fadil Imran menempati posisi keempat dengan elektabilitas 10.10 persen.

Fadil Imran adalah putra Gowa.

Peringkat kelima ditempati mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dengan elektabilitas 8.48 persen.

Posisi keenam ditempati Wali Kota Makassar Danny Pomantodengan elektabilitas di angka 8.01 persen.

Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS) di posisi ketujuh dengan 7.32 persen.

Posisi kedelapan mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dengan elektabilitas 7.06 persen.

Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) menempati posisi kesembilan dengan elektabilitas  di angka 5.8 persen.

Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin diposisi 10 dengan 4.00 persen.

Kesebelas Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani 3.82 persen.

Keduabelas ditempati Andi Muhammad Bau Sawa dengan elektabilitas 3.34 persen.

Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki alias AM Bau Sawa Mappanyukki adalah mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin. 

Direktur Eksekutif ARCHI Mukhradis Hadi Kusuma menyebutkan, survei dilakukan selama enam hari dari Jumat 1 Maret 2024 sampai Rabu 6 Maret 2024.

Responden berjumlah 400 orang dari 24 kabupaten/kota.

Metode pengambilan data by telesurvey. 

Target populasi survei ini adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan sudah menikah.

"Dalam metode survei, kita menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Mukhradis Hadi Kusuma.

Metode stratified multistage random sampling adalah pengambilan sampel acak bertingkat bertingkat.

Dalam pengambilan dan penentuan sampel dibagi menjadi empat bagian.

Pertama, populasi pemilih nasional dikelompokkan menurut provinsi (stratifikasi).

Kedua, populasi pemilih provinsi dikelompokkan menurut kabupaten/kota.

"Dua kecamatan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional. Lalu tiga desa dan kelurahan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional disetiap kecamatan," ujarnya.

Terakhir, setiap responden dipilih secara acak berdasarkan tempat pemungutan suara (TPS) di desa dan kelurahan yang terpilih.

TPS genap untuk responden laki-laki dan TPS ganjil untuk responden perempuan.

Identitas responden dalam survei Archi, tercatat jenis kelamin laki-laki 50.07 persen dan perempuan 49.93 persen.

Rentang usia dari 17-25 tahun sebanyak 17.73 persen.

Usia 25 sampai 39 tahun sebanyak 52.61 persen.

Usia 39 sampai 55 tahun 26.61 persen dan usia 50 ke atas 3.05 persen.

Identitas responden kategori pekerjaan, tidak dan belum bekerja 3.42 persen, ibu rumah tangga 22.97, pelajar dan mahasiswa 19.34.

Kemudian wiraswasta 30.44, pegawai kontrak/honor 10.44, karyawan swasta/BUMN 8.59, egawai Negeri Sipil (PNS) 4.44, dan TNI/Polri 0.27.

Sedangkan identitas responden terkait pendidikan terakhir, di antaranya tidak bersekolah/tidak tamat SD 0.62, SD (sederajat) 0.94.

Kategori lulusan SMP (sederajat) 5.14, SMA (Sederajat) 61.3, D/D2/D3 11.37, Si/D4 20.3, S2 0.59, dan S3 berada di angka O.03 persen.

Adapun identitas responden terkait agama melibatkan penganut Islam 88.31, Kristen Katolik 4.44, Kristen Protestan 4.68, Budha 0.24, 
Hindu 2.27, dan Khonghucu 0.05 persen.(erlan)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved