Analisis Kekalahan PSM Makassaar dari Persis Solo, Padahal Lawan Cuma 10 Pemain

Oleh: Kaswadi Anwar

Jurnalis dan Pengamat Bola

TRIBUN-TIMUR.COM - Skuad PSM Makassar gagal memetik kemenangan di tiga laga terakhir Liga 1 2023-2024. 

Terbaru, PSM Makassar takluk dari tuan rumah Persis Solo dengan skor 1-0 pada pekan 27 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (4/3/2024) malam.

Padahal, M Arfan cs tampil agresif di laga tersebut.

Namun, mereka justru tumbang dari Persis yang hanya bermain 10 orang. 

PSM Makassar menguasai penuh jalannya pertandingan. Penguasaan bola 61 persen berbanding 39 persen. 

Kemudian tembakan dilepaskan lebih banyak diban-dingkan tuan rumah.

Total tembakan PSM Makassar 12, empat tepat ke gawang.

Akan tetapi, tak ada gol mampu dilesakkan.

Tim berjuluk Pasukan Ramang ini pun memperpanjang catatan tak mampu menjebol gawang lawan di tiga laga terakhir. 

Jika dilihat permainan PSM Makassar lawan Persis, tak ada pengatur irama permainan atau metronom.

Sosok ini mengalirkan bola, menjaga tempo dan membuka peluang buat rekan setim.

Akibatnya, serangan Laskar Pinisi selalu terburu-buru dan monoton.

Anak asuh Bernardo Tavares kerap memainkan long ball ke jantung pertahanan lawan. 

Cara ini kurang efektif karena akurasi umpan kurang akurat.

Opsi lain sering dilakukan dengan menusuk dari sayap. 

Penyerang sayap yang cepat melakukan akselerasi ke dalam kotak penalti, kemudian melepaskan umpan cut back. 

Cara ini juga sering gagal karena banyaknya pemain yang berkumpul di dalam kotak penalti.

Selain itu, umpan crossing juga dilakukan dan kurang efektif pula.

Umpan truepass ke dalam kotak penalti lawan sudah jarang terlihat.

Begitu pun dengan permainan satu dua di area pertahanan lawan.

Penjelasan Tavares

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengakui banyak kesalahan dilakukan oleh timnya ketika
kalah dari Persis.

“Kita lebih banyak bermain terburu-buru, hilang fokus, banyak salah passing dan pengambilan keputusan tidak bagus,” katanya saat konferensi pers usai pertandingan Senin (4/3/2024) malam.

Meski begitu, juru taktik asal Portugal ini tak akan menghakimi satu pemain untuk sebuah kesalahan.

Sebab, mereka bekerja sebagai tim.

“Saya selalu bilang kita menang dan kalah sama-sama,” ujarnya.(*)