Makale Dikepung Banjir

Bupati Tana Toraja: Jangan Buang Sampah ke Sungai

Korban tersebar di enam kelurahan yakni, Tondon Mamullu, Bombongan, Ariang, Pantan, Botang, dan Kamali Pentaluan.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Rifki
Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, saat dijumpai di posko terpadu bencana, Gedung Tammuan Mali', Makale Jumat (1/3/2024). 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Data korban terdampak banjir di posko terpadu bencana, Gedung Tammuan Mali', Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, terus diperbaharui.

Pantauan Tribun Toraja hari ini, Jumat (1/3/2024), atau lima hari pasca banjir hebat yang menerjang ibukota Tana Toraja, tercatat 715 kepala keluarga (KK) dengan total 3,362 jiwa yang terdampak.

Korban tersebar di enam kelurahan yakni, Tondon Mamullu, Bombongan, Ariang, Pantan, Botang, dan Kamali Pentaluan.

Tidak ada korban jiwa akibat banjir terparah sejak 18 tahun terakhir di Makale ini. Namun 5 orang tercatat dilarikan ke rumah sakit.

Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, saat dijumpai di posko mengatakan banjir disebabkan hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah Toraja, Minggu (25/2/2024).

Kondisi ini diperparah dengan longsor di dua titik di area Botang, Makale.

Longsor yang disertai hujan deras menyebabkan tanggul jebol, sehingga air di anak sungai sekitar Makale pun meluap, termasuk Sungai Surame yang mengalir melintasi Pasar Sentral Makale.

“Selain dari penyumbatan akibat sampah di sungai, ditemukan dua titik longsor di area Botang. Itu yang menyebabkan air sungai naik ke rumah warga,” ujar Theofilus.

Atas bencana banjir ini, Theofilus mengingatkan masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kesadaran akan kebersihan.

“Jangan membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai bagi warga yang tinggal di bantaran sungai. Selain itu, mari meningkatkan kebiasaan menamam pohon,” lanjut Theofilus.

Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daearah (BPBD) Tana Toraja, juga telah mengeluarkan imbauan darurat banjir tertanggal Minggu (25/2/2024).

Imbauan tersebut mengingatkan masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai agar senantiasa waspada.

Selain itu, curah hujan yang tinggi menyebabkan naiknya debit air Sungai Sa'dan dan beberapa anak sungai lainnya.

Imbauan siaga bencana tersebut sebagai berikut.

1. Evakuasi ketempat yang lebih tinggi;
2. Menyiapkan tas siaga bencana berisi obat-obatan, air minum, makanan, senter, pakaian, dan arang penting lainnya;
3. Memperhatikan aliran arus Listrik
4. Menyiapkan penampungan dan menampung air bersih;
5. Mengamankan dokumen penting;
6. Hindari berada di sekitar pinggir sungai, jembatan dalam rentang waktu yang lama; dan
7. Menghubungi Badan Penanggulangan Bencana dan BASARNAS jika membutuhkan pertolongan darurat. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved