Wisata Toraja

Kapolres Tana Toraja: Tidak Ada Aksi Premanisme di Pango-pango, yang Ada Orang Ciuman

Menurut AKBP Malpa, pelarangan dilakukan guna mencegah wisatawan yang berkemah melakukan perbuatan asusila pada malam hari di Pango Pango.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Imam Wahyudi
rifki/tribun toraja
Suasana objek wisata hutan pinus Pango-pango, Makale, Tana Toraja. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Kapolres Tana Toraja, AKBP Malpa Malacoppo, menanggapi larangan wisatawan berkemah di objek wisata hutan pinus Pango-pango, Kecamatan Makale Selatan yang dikeluarkan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Tana Toraja.

AKBP Malpa membantah larangan itu karena maraknya tindak premanisme seperti pencurian, pemalakan, dan menggangu wisatawan yang berkemah pada malam hari, yang menjadi alasan disparpora mengeluarkan larangan berkemah di Pango-pango.

“Polisi siap patroli. Kalau ada kejahatan, kita siap ungkap. Tapi saat ini belum ada masalah premanisme di sana, istilah premanisme, pemalak, pencuri, tidak ada,” kata AKBP Malpa kepada Tribun Toraja, saat dikonfirmasi Rabu (24/1/2024) malam.

Menurut AKBP Malpa, pelarangan dilakukan guna mencegah wisatawan yang berkemah melakukan perbuatan asusila pada malam hari di Pango Pango.

“Yang ada itu memang katanya dimanfaatkan anak-anak muda ciuman. Informasi masyarakat sekitar, di situ sering dimanfaatkan anak-anak muda untuk melakukan tindakan tidak bagus menurut mereka, sama di Burake kan ada orang ciuman tiap malam.”

Perbuatan asusila yang melanggar norma menjadi tugas kepolisian sehingga pelarangan didukung langsung oleh Polres Tana Toraja kata AKBP Malpa.

“Kalau adanya dugaan asusila itu makanya kita dukung supaya tidak usah beroperasi malam hari. Tindakan asusila itu kan melanggar norma, bagian tugas kepolisian itu. Tindakan asusila tugas polisi juga,” jelasnya.

AKBP Malpa kemudian mengimbau pengelola untuk memperhatikan dan meningkatkan sistem keamanan.

“Pengelola obyek wisata seyogyanya memperhatikan sistem keamanan untuk kenyamanan pengunjung.”

“Berkaitan dengan sistem keamanan misalnya penerangan dan petugas jaga, terus sistem pengawasan orang yang jaga, SOP-nya, dapat berkoordinasi dengan Polres untuk ciptakan sistem keamanan yang baik,” terangnya.

Larangan Disparpora Tana Toraja

Sebelumnya diberitakan, Kepala Disparpora Tana Toraja, Adelheid Sosang, melalui Sekretaris, Eli Bernard, mengatakan pelarangan berkemah didasari keluhan masyarakat terkait masalah keamanan.

Menurut Eli, Pango Pango dimanfaatkan oknum tertentu untuk mencuri, memalak, dan menganggu pengunjung yang berkemah pada malam hari.

“Dilarang berkemah di kawasan objek wisata untuk sementara waktu, dengan alasan keamanan,” kata Bernard saat dikonfirmasi Tribun Toraja, Rabu (24/1) sore.

“Pango Pango dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk mencuri, mengganggu, dan memalak pengunjung pada malam hari, dan alasan-alasan lain yang dinilai tidak kondusif pada malam hari,” terangnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved