Debat Capres Cawapres 2024

Rukka Sombolinggi: Ratusan Suku Menunggu Jawaban Cawapres Terkait Masyarakat Adat

anak kelima dari salah satu pendiri Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Almarhum Den Upa Rombelayuk ini mengatakan

|
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Imam Wahyudi
TribunToraja
Seksejn AMAN, Rukka Sombolinggi 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mengumumkan 11 panelis untuk debat keempat capres-cawapres atau debat kedua khusus cawapres Pilpres 2024.

Debat kedua cawapres ini, dijadwalkan berlangsung pada Minggu (21/1/2024) pukul 19.00 WIB.

Tiga cawapres yang akan berdebat, yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD.

Satu dari 11 panelis debat kedua cawapres ini, adalah perempuan asal Toraja, Rukka Sombolinggi.

Dihubungi Tribun Toraja via telepon, anak kelima dari salah satu pendiri Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Almarhum Den Upa Rombelayuk ini mengatakan sudah dikarantina di sebuah hotel di Jakarta.

KPU memang membuat aturan mengkarantina para panelis debat capres cawapres.

Menurut Kak Rukka, sapaan Rukka Sombolinggi, sangat penting bagi cawapres untuk fokus kepada bidang sosial kemasyarakatan, khususnya kepada alam dan reforma agraria dan masyarakat adat.

"Intinya, cawapres harus bisa memaparkan konsep dan juga komitmennya terkait masyarakat adat di tengah gempuran industrialisasi," ujar Rukka, Rabu (17/1/2024) malam.

"Pasti, jika almarhum ibu saya masih ada, dia akan bertanya hal yang sama mengenai pemenuhan hak masyarakat adat di nusantara. Walaupun semua pasti akan ada tata cara sistematika dan penentuan pertanyaan dalam debat, tapi saya akan konsen dengan apa yang saya ingin tahu dari jawaban ketiga cawapres. Ada ratusan lebih suku yang ada di nusantara menunggu jawaban dari masing-masing cawapres," tuturnya.

KPU menetapkan, debat kedua cawapres ini bertema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Berikut 11 panelis debat kedua cawapres.

1. Prof. Dr. Ir. Abrar Saleng, S.H, M.H (Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam, Universitas Hasanuddin).

2. Dr. Arie Sujito, SP M.Si, (Sosiolog Pedesaan/Dosen Fisipol UGM).

3. Prof. Dr. Arif Satria, SP. MSi (Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Rektor Institut Pertanian Bogor).

4. Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved