Pilgub Sulsel 2024

Pengamat Politik: Dua Kendala IAS di Pilgub Sulsel 2024

Proses pencarian tokoh untuk diusung di Pilgub Sulsel menjadi sorotan utama dalam dinamika politik regional. 

Editor: Imam Wahyudi
ist
Ilham Arief Sirajuddin atau IAS memperlihatkan surat perintah penugasan sebagai bakal calon Gubernur Sulsel 2024 di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (21/11/2023) malam. 

TRIBUNTORAJA.COM - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel), dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024.

Sejumlah partai politik (parpol) mulai mencari tokoh yang dianggap memiliki kapasitas menjadi 01 Sulsel.

Proses pencarian tokoh untuk diusung di Pilgub Sulsel menjadi sorotan utama dalam dinamika politik regional. 

DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulsel memberikan sinyal usung dua tokoh berlatar kepala daerah.

Yaitu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan Yasin.

Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri mengungkap, pintu terbuka lebar asal Danny Pomanto dan Adnan bisa memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.

Di samping itu, keduanya diharapkan bisa berkontribusi di wilayahnya untuk menambah suara PDIP pada Pemilu Legislatif.

Partai Golkar telah menyiapkan lima kader terbaik maju di Pilgub Sulsel.

Yaitu Waketum DPP Golkar Nurdin Halid, Ketua DPD Golkar Sulsel Taufan Pawe, Ketua Golkar sekaligus Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan mantan Wali Kota Makassar dua periode Ilham Arief Sirajuddin (IAS).

Menurut Pakar Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Firdaus Muhammad, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) sedikit menemui tantangan di perjalanannya menuju Pilgub Sulsel 2024.

Meski statusnya mantan kepala daerah, suami anggota DPR RI Aliyah Mustika Ilham itu dinilai kalah pamor dalam menggaet pemilih Milenial dan Gen Z yang sekarang mendominasi Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Firdaus Muhammad menyebut, jika IAS kalah pamor dan keterkenalan dari dua pesaingnya, seperti Danny Pomanto dan Adnan Purichta Ichsan.

"Pak Ilham itu tokoh yang boleh dibilang ada keterputusan dari kekuatan politiknya. Misalnya dia mantan Wali Kota Makassar dan jaraknya sudah jauh beda," kata Firdaus Muhammad, Selasa (26/12/2023).

"Jadi sebutlah misalnya basis pemilih milenial, banyak yang tidak mengenal kinerjanya, mengenal orangnya," lanjutnya.

Menurut Firdaus, Ilham yang menanggilkan jabatannya 10 tahun silam kurang familiar di telinga kaum milenial. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved