Libur Nataru

Libur Nataru, Wisata Kolam Tilangnga Makale Utara Sepi Pengunjung

Pada libur Nataru tahun lalu, Elfin mengatakan pengunjung Tilangnga mencapai ratusan orang per hari.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Imam Wahyudi
rifki/ tribun toraja
Suasana objek wisata Tilangnga, Makale Utara, Tana Toraja 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), pengunjung objek wisata Tilangnga, Makale Utara, Tana Toraja, menurun.

Staf penjaga objek wisata Tilangnga, Elfin, mengatakan penurunan pengunjung diakibatkan adanya dua objek wisata yang baru dibuka di sekitar Tilangnga, yakni Lombok Seba dan Tangga 1000.

“Berhubung adanya dua tambahan objek wisata di sekitar Tilangnga sehingga sebagian pengunjung itu ada yang ke lokasi 1 (Lombok Seba), ada yang ke lokasi 3 (Tangga Seribu). Jadi Tilangnga ini sebagai lokasi 2 agak menurun sedikit,” kata Elfin kepada Tribun Toraja, Selasa (26/12/2023) siang.

Pada libur Nataru tahun lalu, Elfin mengatakan pengunjung Tilangnga mencapai ratusan orang per hari.

"Namun tahun ini, hingga pukul 13.00 siang, baru tercatat 50 pengunjung," ujar Elfin.

Sebagai objek wisata baru di Makale Utara, Lombok Seba dan Tangga Seribu masih dalam tahap perampungan dan akan segera diresmikan, sehingga akses pengunjung masih gratis.

Lombok Seba menawarkan pemandangan pegunungan, sementara Tangga 1000 menawarkan tempat camping muda-mudi dan menara pandang di ketinggian.

Hal itu menurut Elfin yang membuat pengunjung lebih tertarik berwisata ke sana.

“Jadi kolam Tilangnga ini sekarang hanya untuk orang-orang yang memang mau berenang saja, dan melihat keindahan kolam naturalnya.”

Untuk momen libur Nataru, pengelola Tilangnga senantiasa meningkatkan keamanan dan kebersihan demi kenyamanan pengunjung.

Adapun untuk akses masuk ke Tilangnga, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp10 ribu per orang, dengan jam operasional pukul 06.00 pagi hingga 18.00.

Tilangnga menawarkan kolam natural air pegunungan yang jernih dan tampak berwarna biru.

Selain itu, Tilangnga tekenal akan legendanya di mana seorang pria melompat ke kolam dan menjelma menjadi belut putih saat jaman perang. Belut putih itu kemudian disebut warga sekitar Masapi. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved