PSM Makassar vs Bhayangkara FC

PSM Makassar Patut Waspadai Striker Baru Bhayangkara FC

Saat Bhayangkara Fc lawan Persija Jakarta berakhir imbang 2-2, Brandao memberikan asist untuk gol pembuka The Guardian.

Editor: Imam Wahyudi
Tribun Wow
Junior Brandao. 

TRIBUNTORAJA.COM - PSM Makassar patut mewaspadai striker Bhayangkara FC, Junior Brandao.

Kedua tim akan bertemu di pekan 22 Liga 1 Indonesia musim 2023/2024 di Stadion Gelora Bj Habibie, Kota Parepare, Jumat (8/12/2023).

Bhayangkara FC mendatangkan penyerang baru berstatus pinjaman dari Madura United Junior Brandao di putaran kedua ini.

Penyerang asal Brasil ini langsung nyetel dengan gaya permainan Bhayangkara Fc.

Terbukti di dua pertandingan, Brandao berkontribusi pada setiap gol Bhayangkara Fc yang tercipta.

Saat Bhayangkara Fc lawan Persija Jakarta berakhir imbang 2-2, Brandao memberikan asist untuk gol pembuka The Guardian.

Kemudian selanjutnya melawan Persikabo 1973 juga berakhir imbang 2-2.

Di laga ini penyerang 28 tahun itu mencetak brace atau dua gol.

Gol itu menghindarkan The Guardians dari kekalahan.

Catatan itu menunjukkan Brandao sudah beradaptasi dengan gaya main pelatih baru Bhayangkara Mario Gomez.

Sebelum direkrut Bhayangkara Fc, Brandao top skor sementara Madura United.

Penampilannya cukup bagus di paruh musim pertama.

Ia mencetak sembilan gol untuk Madura United dan sudah dua gol untuk Bhayangkara Fc, total sebelas gol musim ini.

Brandao terbilang adaptif karena ini musim perdananya di Liga 1 Indonesia.

Tapi dia mampu menunjukkan kualitasnya.

Brandao telah mencicipi kompetisi Eropa dan Timur Tengah.

Seperti liga 2 Brasil, Liga 1 Portugal Rio Ave, dan Liga 1 Iran.

Rio Ave merupakan klub masa kecil Fabio Coentrao bintang Timnas Portugal dan Real Madrid.

Fabio Coentrao membela Rio Ave setelah pisah dari Real Madrid pada tahun 2018.

Fabio Coentrao pensiun pada tahun 2021, disaat yang sama Junior Brandao didatangkan.

Brandao memainkan 12 laga bersama Rio Ave tanpa mencetak satu gol maupun asist.

Pengalamannya di Liga 1 Portugal tentu membantunya dalam beradaptasi di Liga 1 Indonesia.

Kualitas pemain bernomor punggung 95 ini tidak diragukan lagi.

Musim perdana sementara sudah mencetak sebelas gol.

 Kelebihannya pada penyelesaian akhir serta memiliki visi bermain.

Dia juga memiliki umpan dengan akurasi tinggi.

Serta penguasaan bola yang kuat.

Disisi lain, Mario Gomez juga baru didatangkan oleh Bhayangkara di paruh musim.

Kedatangan pelatih asal Uruguay ini memberikan dampak positif.

Dari empat laga pada paruh kedua musim ini, Mario Gomez belum pernah kalah.

Empat laga semuanya berakhir imbang.

Walaupun belum pernah menang tapi kedatangan pelatih 66 tahun ini, The Guardian terhindar dari kekalahan.

Tujuan utama The Guardian agar lepas dari zona degradasi.(yaumil)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved