Indonesia Susul 9 Negara Lain, Tuan Rumah Piala Dunia U17 Gagal di Babak Grup

TRIBUNTORAJA.COM - Garuda Muda dipastikan tersingkir dari Piala Dunia U17 2023.

Kepastian itu diperoleh setelah Meksiko melibas Selandia Baru 4-0 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/11/2023).

Timnas U17 Indonesia harus terhenti di babak penyisihan grup dan menjadi tuan rumah ke-10 Piala Dunia U17 yang mentok di fase grup.

Kemenangan atas Selandia Baru, membuat Meksiko berhak menempati posisi runner up Grup F dan lolos ke 16 besar, mendampingi sang pemuncak, Jerman yang menggilas Venezuela 3-0 pada partai pamungkas.

Meksiko unggul selisih gol atas Venezuela yang juga mengoleksi empat poin dalam tiga partai Grup F.

Venezuela pun berhak lolos sebagai salah satu dari empat tim peringkat tiga terbaik, menyusul Iran (6 poin), Jepang (6), dan Uzbekistan (4). 

Timnas Indonesia yang mendulang dua angka dalam tiga pertandingan Grup A, mesti terdepak dari empat besar klasemen peringkat tiga terbaik dan dipastikan gugur. 

Korea Selatan dan Burkina Faso juga sudah pasti mentok di babak penyisihan grup lantaran mereka belum mengoleksi poin dalam dua laga Grup E.

Duel Burkina Faso vs Korsel malam ini di Stadion Si Jalak Harupat, sudah tak berpengaruh apa-apa terhadap kans kelolosan kedua tim.

Indonesia bukanlah negara tuan rumah pertama yang tak bisa lolos dari fase grup.

Tercatat, Indonesia menjadi negara tuan rumah ke-10 yang tak bisa meneruskan perjalanan ke babak gugur Piala Dunia U17.

Negara itu temasuk Italia yang dibela Alessandro Del Piero pada 1991.

Di lain sisi, sejarah mencatat hanya ada dua tuan rumah yang melaju sampai podium juara Piala Dunia U17, yakni Meksiko (2011) dan Brasil (2019).

Tuan Rumah Piala Dunia U17 yang Gugur di Fase Grup

1987: Kanada 

1991: Italia

1999: Selandia Baru

2001: Trinidad dan Tobago

2003: Finlandia

2005: Peru

2007: Korea Selatan 

2013: Uni Emirat Arab

2017: India

2023: Indonesia

Diberitakan sebelumnya, sejumlah negara sudah memastikan tiket ke babak 16 besar Piala Dunia U-17 tahun 2023. Kini tersisa hanya 1 slot untuk babak knock out tersebut.

Timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk ke perdelapan final tersebut, meski sangat kecil. Bahkan, perjuangan Garuda Muda ini diibaratkan sebuah Mission Impossible.

Anak asuhan Bima Sakti membutuhkan keajaiban untuk mengamankan satu tiket yang tersisa untuk lolos ke babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023.

Timnas Indonesia dalam posisi sulit pada Piala Dunia U17 2023. Kekalahan 1-3 dari Maroko di Gelora Bung Tomo, Kamis (16/11/2023), jadi penyebabnya.

Anas Alaoui merobek gawang Timnas Indonesia melalui penalti di menit ke-29.

Hadiah tendangan 12 pas didapat setelah Welber Jardim menjatuhkan Mohamed Hamony di area terlarang.

Maroko menggandakan keunggulan lewat Abdelhamid Aït Boudlal (38'), sebelum Nabil Asyura (42') memperkecil kedudukan bagi Indonesia.

Singa Atlas akhirnya memastikan kemenangan lewat gol Mohamed Hamony di menit 64.

Hasil ini membuat Garuda Asia tetap menempati peringkat tiga Grup A dengan perolehan dua poin.

Sementara kemenangan atas Indonesia mengangkat Maroko ke posisi puncak menyalip Ekuador yang harus puas menjadi runner-up usai ditahan Panama 1-1. Maroko pun telah memastikan satu tempat di babak 16 besar.

Timnas Indonesia kini mencari jatah menuju 16 besar yang ditujukan bagi peringkat tiga grup terbaik.

Saat ini Arkhan Kaka dan kawan-kawan masih menduduki urutan empat klasemen peringkat tiga grup alias berada di zona hijau.

Namun, status Garuda Asia rawan tergeser.

Mereka harus menanti hasil laga terakhir Grup E dan Grup F untuk mengetahui apakah masih lanjut berpartisipasi di Piala Dunia U17 2023 atau terhenti.

Nasib Timnas Indonesia tergantung hasil pertandingan antara Burkina Faso vs Korea Selatan dan Selandia Baru vs Meksiko yang tersaji hari ini, Sabtu (18/11/2023).

Agar Timnas Indonesia lolos ke 16 besar Piala Dunia U-17 2023, kedua laga ini diharapkan tidak memunculkan pemenang.

Secara matematis, satu tiket bagi peringkat tiga terbaik sudah jadi milik Uzbekistan (Grup B).

Sementara dua tempat lain juga bakal direbut wakil Grup C dan Grup D jika melihat jadwal pertandingan terakhir. Indonesia kini menanti hasil persaingan Grup E dan Grup F.

Di Grup E, peringkat tiga ditempati Korea Selatan yang belum memiilki poin.

Negeri Gingseng selalu tumbang dari dua partai yang dilakoni sama seperti Burkina Faso. Tapi, mereka memiliki produktivitas gol lebih baik (-3 berbanding -4).

Kedua negara tersebut bakal saling sikut di duel penutup.

Kemenangan bagi salah satu tim akan membuat Indonesia tersingkir. Hanya hasil imbang di laga yang membuat Garuda Asia aman.

Skenario Timnas Indonesia Lolos dari Lubang Jarum

Selain laga itu, Indonesia juga perlu berdoa agar hasil satu pertandingan lain mendukung.

Duel yang dimaksud adalah Meksiko kontra Selandia Baru di Grup F. Di sini situasi lebih rumit.

Meksiko menduduki urutan tiga dengan perolehan satu angka dan gol 3-5. Sementara Selandia Baru belum mendulang angka.

Maka, hanya ada satu skenario yang bakal membantu Garuda Asia. Meksiko versus Selandia Baru harus berakhir imbang tanpa gol.

Dengan skor itu, Meksiko menyamai poin (2) dan catatan gol (3-5) Indonesia.

Kedua negara itu kemudian beradu nilai fair play untuk menentukan siapa yang terbaik sebagai kriteria penilaian.

Artinya, Timnas Indonesia juga perlu berharap banyak pemain El Tri yang diganjar kartu oleh wasit pada partai tersebut.

Sementara hasil imbang dengan gol (1-1, 2-2, dan seterusnya) melawan Selandia Baru akan membuat Meksiko melampaui Indonesia.

Sebab, meski memiliki poin (2) dan produktivitas serupa (-2 gol) seperti Indonesia, Meksiko unggul berdasar jumlah gol yang dibuat.

Sedangkan kemenangan bagi Meksiko atau Selandia Baru otomatis bakal membuat Indonesia tersingkir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Piala Dunia U17 2023: Tuan Rumah Gugur di Fase Grup, Indonesia Bukan yang Pertama