KKB Papua

Panglima TNI Yudo Margono Pensiun, Bagaimana Nasib Pilot Susi Air yang Ditahan KKB Papua?

Menurut Yudo, TNI punya kemampuan dan sudah mengetahui posisi Mehrtens dan KKB di Papua. Namun langkah tersebut tidak diambil mengingat pemerintah...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tribun Papua
Tampak pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di Hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. 

TRIBUNTORAJA.COM - Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono menyerahkan proses pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens kepada KSAD, Jenderal TNI Agus Subiyanto, calon panglima TNI yang sudah melewati uji kelayakan dan kepatutan di DPR.

Yudo menjelaskan, sejak diketahui Mehrtens menjadi korban penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, TNI selalu menahan diri untuk tidak melakukan operasi penyanderaan.

Menurut Yudo, TNI punya kemampuan dan sudah mengetahui posisi Mehrtens dan KKB di Papua.

 

 

Namun langkah tersebut tidak diambil mengingat pemerintah mengedepankan dialog.

"Kenapa enggak menggunakan kekuatan militer? Ini yang selalu saya antisipasi. Saya bisa, saya punya kemampuan, saya tahu posisinya, tapi nanti masyarakat yang jadi korban. Tentunya saya memikirkan, lebih baik ya kita dialog," ujar Yudo usai acara penghargaan bagi prajurit di Balai Samudra, Jakarta, Senin (13/11/2023) dikutip Kompas.com.

Yudo menjelaskan, dirinya selalu menyikapi setiap perkembangan dan mendapat informasi mengenai Mehrtens di Papua.

 

Baca juga: Kapolda Papua: Sebagai Kado Natal, Semoga KKB Segera Bebaskan Pilot Susi Air

 

Termasuk perkembangan dialog dengan KKB.

Ia juga sudah meminta para komandan dan panglima di lapangan untuk tidak terpancing emosi yang bisa berdampak terhadap masyarakat dan juga proses dialog yang dilakukan.

Menurutnya, semua proses tersebut sudah dijalankan agar pembebasan pilot Susi Air berjalan dengan lancar dan damai.

 

Baca juga: KKB Papua Serang 5 Orang Nakes di Yahukimo

 

Namun untuk ke depannya, Yudo menyerahkan sepenuhnya kepada Panglima TNI baru yang akan dilantik oleh Presiden Jokowi.

"Ya tentunya apa-apa yang telah kami lakukan, yang kami deteksi, yang telah kami prediksi, semuanya tentunya nanti akan saya serahkan pada Jenderal Agus Subiyanto untuk ditindaklanjuti, terutama para komandan dan panglima yang di lapangan," ujar Yudo.

Philips Mark Mehrtens menjadi korban penyanderaan KKB Egianus Kogoya sejak 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

 

Baca juga: KKB Papua Serang Pekerja Puskesmas di Puncak dan Tewaskan 1 Orang, Korban Selamat Beri Kesaksian

 

Beberapa kali KKB merilis kondisi Mehrtens dan melayangkan tuntutan kemerdekaan kepada pemerintah untuk pembebasan Mehrtens.

Di sisi lain, pemerintah sudah menyediakan Rp5 miliar sebagai langkah negosiasi dan kemanusiaan.

 

Baca juga: Komandan Batalion dan Intel KKB Papua Tewas Tertembak Aparat di Pegunungan Bintang

 

Informasi terakhir dari Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan menjelaskan kondisi pilot Susi Air masih di dalam hutan bersama KKB Egianus Kogoya dalam keadaan baik.

"Sampai saat ini kondisinya baik, dan dijaga dengan baik sehingga tidak ada masalah. Upaya pembebasan terus kita lakukan, tentunya kita lakukan dengan mengedepankan negosiasi," ujar Izak di Jayapura, Kamis (5/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved