Liga 1 Indonesia

Pemain PSM Makassar Dukung Penggunaan VAR pada Putaran Kedua Liga 1 Musim 2023/2024

Jika rencana ini berjalan dengan lancar, akan menjadi sebuah kemajuan dalam persepakbolaan Indonesia.

Editor: Imam Wahyudi
ist
Wasit melihat layar televisi yang merupakan bagian dari penggunaan teknologi VAR dalam dunia sepakbola 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKASSAR - PSSI rencananya mulai menggunakan teknologi VAR (Video Assistant Referee) atau Asisten Wasit Video pada putaran kedua Liga 1 Indonesia musim 2023/2024.

Penggunaan VAR sebagai salah satu agenda PSSI dalam transformasi sepakbola Indonesia, sudah disosialisasikan sebelum musim ini bergulir.

Klub peserta juga menyetujui kebijakan baru ini dengan proses yang bertahap.

Liga 1 Indonesia sebentar lagi memasuki putaran kedua kompetisi.

Hanya kurang dari dua bulan VAR akan terpasang di markas klub Liga 1 Indonesia.

Tentu adanya VAR akan membantu wasit memberikan keputusan di atas lapangan.

Selain itu klub-klub juga lebih merasa adil dengan adanya VAR di setiap stadion.

Bek PSM Makassar, Erwin Gutawa memberikan respon positif terkait rencana itu.

Adanya VAR bisa membuat wasit berbenah.

Dia pun sangat mendukung rencana VAR di putaran kedua karena akan membantu tim.

“Wasit harus berbenah karena sangat merugikan tim dan pemain. Saya sangat mendukung (VAR),” katanya kepada tribun timur, Minggu (15/10/2023).

Jika rencana ini berjalan dengan lancar, akan menjadi sebuah kemajuan dalam persepakbolaan Indonesia.

Penggunaan teknologi VAR menjadi salah satu ciri sepakbola modern.

Pengamat Sepakbola, Imran Amirullah mengatakan VAR bisa membantu wasit dalam pengambilan keputusan.

Adanya VAR bisa memberikan dampak positif bagi pemain, klub, maupun pengadil lapangan.

“Adanya VAR semua insiden di lapangan akan lebih jelas. Offside, pelanggaran di kotak penalti hingga pemain yang selama bermain dengan trik,” sebutnya.

“Ini bisa meminimalisir kejadian yang tidak semestinya,” terang Imran.

Penggunaan VAR bisa mengangkat gengsi sepakbola Indonesia itu sendiri.

VAR kemudian juga dapat menjadi tolak ukur transformasi Liga 1 Indonesia.

Pasalnya dalam sepakbola modern, olahraga dan teknologi berjalan berdampingan.

Sehingga VAR ini dapat mengangkat permainan suatu tim.

Apalagi banyaknya kontroversi wasit Liga 1 ini bisa diminimalisir.

"Makanya dengan VAR ini keputusan akan lebih efektif. Apalagi saat wasit harus menilai laga menit awal dan akhir. Belum lagi kebutuhan VAR sangat dibutuhkan karena adanya gengsi klub yang menjadi tradisi di Indonesia," pungkasnya.

Salah satu kemajuan teknologi yang mulai diadaptasi di Liga 1 Indonesia adalah e board atau papan iklan elektronik yang berada di pinggir lapangan.

Sebanyak 240 LED akan dipasang di pinggir stadion Gelora Bj Habibie Kota Parepare markas PSM Makassar.

Kehadiran papan iklan elektronik ini merupakan satu langkah maju dalam sepakbola kita.

Walaupun tidak signifikan pada pertandingan namun pelan-pelan sudah mengadaptasi sepakbola modern dari sisi teknologi.

Koordinator Pengadaan, Asiz Jarre mengatakan putaran kedua ini menjadi momen tim berbenah termasuk dalam persoalan fasilitas.

Putaran kedua PT LIB merencanakan penggunaan VAR di setiap stadion peserta Liga 1 Indonesia.

Namun untuk markas Pasukan Ramang sendiri akan bertahap.

Sebelum pemasangan VAR, PT LIB akan melakukan peninjauan ulang terlebih dahulu.

Hal itu untuk menyesuaikan VAR dengan kondisi stadion.

Sehingga, kata Daeng Jarra VAR di kandang Juku Eja akan bertahap.

Karena mengingat Stadion GBH Parepare masuk dalam daftar yang akan direnovasi PUPR.

Jadi butuh penyesuaian dari beberapa rencana tersebut.

“Kalau var itu ada nanti ada timnya LIB lagi turun kesiapannya ruangannya terus pencahayaan,” sebut Koordinator tiket PSM.

“Karena kalau VAR itu mesti bagus pencahayaan diukur ulang lagi. Ini juga modelnya seperti ini bertahap, LIB juga yang mediasi nanti,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved