Pilpres 2024
Ini Calon Kuat Bakal Cawapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Ada Nama Gibran Rakabuming
Tim Prabowo maupun Ganjar masih memilih dan memilah siapa yang akan mendapinginya di Pemilihan Presiden 2024 nanti.
TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Sisa sebulan lagi pendaftaran capre dan cawapres untuk Pemilu 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan membuka jadwal pendaftaran capres dan cawapres mulai 19 Oktober sampai 25 Oktober 2023.
Hingga saat ini, pasangan capres Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto masih misterius. Tim mereka masih memilih dan memilah siapa yang akan mendapinginya di Pemilu 2024 nanti.
Walau muncul dorongan agar keduannya berpasangan saja, sehingga ada dua poros di Pemilu nanti, namun belum ada yang mengetahui kepastiannya.
Capres Anies Baswedan yang didorong Nasdem telah memilih Muhaimin Iskandar sebagai pasangannya. Mereka sudah deklarasi dan mulai melakukan sosialisasi ke akar rumput.
Lantas, bagaimana dengan Ganjar dan Prabowo?
Sejumlah nama santer disebut sebagai kandidat Cawapres Prabowo Subianto seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Namun, belakangan ini ada satu nama yang didorong oleh Partai Bulan Bintang (PBB) untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024, mendatang.
Sosok tersebut adalah Wali Kota Solo yang juga anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Sekretaris Jenderal PBB, Afriansyah Noor, pun membenarkan pihaknya mendorong Gibran menjadi Cawapres Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan Afriansyah Noor saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (26/9/2023).
Ada dua nama yang disodorkan PBB. Sebelumnya, PBB juga mendorong ketua umum Yusril Izha Mahendra sebagai cawapres pendamping Prabowo.
"Perlu diketahui sebagai sekjen Partai Bulan Bintang, salah satunya (PBB) mencalonkan wakil presiden yang ada di tengah-tengah kita hari ini, selain Pak Yusril, ya Mas Gibran Rakabuming Raka," kata Afriansyah Noor.
Menurut Afriansyah, meski saat ini Gibran merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP), dirinya meminta putra sulung Presiden Jokowi tersebut tidak takut keluar dari partai demi kepentingan negara.
"Sekarang ini saya bilang semua, saya kader PBB kalau ada yang minta dari partai lain saya keluar, untuk negara dan bangsa, kenapa harus takut. Tidak boleh takut selagi untuk kepentingan negara," ucap dia.
Dia pun menegaskan bahwa partainya telah memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto. Kini, Afriansyah berharap bahwa ada sosok muda yang bisa mendampingi Prabowo di Pilpres.
"Kami dari PBB sudah mencalonkan Prabowo menjadi presiden kami, dan tentunya wakilnya kami berharap ada sosok anak muda," jelas dia.
Diketahui, saat ini PBB telah bergabung dengan Golkar, PAN, Gerindra, Demokrat, Gelora, Garuda, dan Prima di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung bakal Capres Prabowo Subianto.
Respons Gibran
Gibran Rakabuming Raka enggan menjawab mengenai kemungkinan menjadi bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Jika maju dengan Prabowo, sebagai konsekuensinya Gibran harus menyeberang dari Koalisi PDI Perjuangan ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ia pun mengungkapkan tidak bisa asal keluar dari PDI Perjuangan.
"Nggak bisa kayak gitu asal-asal keluar," terangnya saat ditemui di kantornya, Rabu (27/9/2023).
Namun, ia tidak ingin menanggapi lebih jauh.
"Saya tidak akan menanggapi itu. Apalagi menanggapi itu di jam kerja," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menyatakan jika memang nantinya nama Gibran dipilih menjadi Cawapres Prabowo maka secara pribadi akan mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto.
"Ya (kalau nama Gibran semakin menguat) saya ucapkan selamat ke Pak Prabowo," kata Said kepada awak media saat ditemui di Kawasan Jakarta Selatan usai acara MKD Awards, Rabu (27/9/2023).
Ditanya apakah nantinya PDIP akan melepas Gibran berpasangan dengan Prabowo, Said enggan mengambil pusing.
Kata dia, dalam Pilpres 2024 ini PDIP sudah punya kader sendiri yang akan dicalonkan bahkan sebagai capres yakni Ganjar Pranowo.
Siapa sosok yang akan mendampingi Ganjar sebagai cawapres, Said menyebut hal itu tinggal menunggu waktu saja.
"Kalau dari PDI Perjuangan, satu-satunya yang sudah clear and clean, Pak Ganjar Pranowo. Wakilnya akan menyusul dan tidak akan lama lagi. Toh pendaftaran (capres-cawapres) terakhir tanggal 25 (Oktober)," kata Said.
Dirinya juga menyebut PDIP tidak akan mempermasalahkan jika memang nantinya Gibran benar dimajukan sebagai cawapres Prabowo dan bertarung dengan Ganjar Pranowo.
Sebab, kata dia, hal itu wajar dalam kontestasi politik.
Terpenting setiap pasangan calon yang maju di Pilpres harus memiliki visi yang bisa meyakini masyarakat.
"Namanya kontestasi biasa-biasa aja dong. Kita saling menghormati. Pak Prabowo penajamannya apa, visinya. Kami visinya apa. Ya ayok jualan ke masyarakat," kata dia.
"Karena pemilik suaranya kan masyarakat. Sehingga jangan kita ini kita semua berkewajiban untuk tahun depan itu mulai saat ini menjaga kondusifitas, keamanan, rasa damai masyarakat kita," tukas Said.
Sosok Mr x dan Mrs x
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, memberikan kode kemungkinan calon wakil presiden atau cawapres pendamping Ganjar Pranowo adalah Mr X ataupun Mrs X.
Hasto pun enggan menjelaskan lebih rinci soal nama Cawapres Ganjar di Pilpres 2024.
Menanggapi hal itu, Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai sosok Mr X yang dimaksud Hasto adalah Menkopolhukam, Mahfud MD, dan dan Mrs X adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Dia menilai kedua tokoh tersebut adalah kader Nahdlatul Ulama (NU) dan berasal dari Jawa Timur.
Menurutnya, jika melihat sejarah PDIP dalam kontestasi pemilu presiden, partai tersebut selalu menggandeng tokoh NU menjadi cawapres.
Kecuali di Pilpres 2009 yaitu saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpasangan dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
"Mahfud pertimbangannya adalah representasi NU dan Jawa Timur. NU dan Jatim selama ini suaranya condong ke Ganjar sehingga dengan memunculkan Mahfud, kemungkinan untuk menjaga basis massa," kata Saidiman saat dikonfirmasi, Selasa (26/9/2023).
Saidiman menjelaskan bahwa PDIP berkepentingan menjaga basis massa.
Jangan sampai pindah karena ada upaya dari Anies Baswedan untuk menarik massa NU dan Jatim dengan merekrut Muhaimin Iskandar.
"Jatim merupakan basis massa Ganjar dan Jatim sehingga strategi yang akan dimainkan adalah bagaimana menjaga agar basis massa itu tidak keluar," ungkapnya.
Dia mengatakan dulu ketika mau memilih Ridwan Kamil (RK) yang berasal dari Jawa Barat, itu bertujuan untuk memperluas basis massa di wilayah tersebut.
Menurut Saidiman, selama ini Jabar lepas dari Ganjar dan PDIP sehingga menggaet RK bertujuan untuk mempersempit gap atau jarak.
"Ternyata dari dua pilihan antara memperluas dan menjaga basis massa, maka yang dominan dilakukan adalah menjaga basis," jelasnya.
Mahfud MD meskipun bukan kepala daerah dan tidak pernah ikut Pilkada namun dia disebut punya basis massa kuat di kalangan pesantren di Jawa Timur.
Mahfud MD juga dianggap memiliki pemilih di kalangan intelektual.
Mahfud MD adalah Menkopolhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) di pemerintahan Joko Widodo saat ini.
Dia berasal dari Sampang, Madura yang kemudian tumbuh menjadi seorang ahli hukum Tata Negara di Indonesia.
Ia memulai karier di pemerintahan pada era Presiden Abdurrahman Wahid.
Saat itu, Mahfud MD menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Mahfud MD juga sempat menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi selama dua periode, yakni 2008-2011 dan 2011-2013.
Khofifah jadi rebutan?
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa digadang-gadang juga menjadi tim sukses (timses) pemenangan Gerindra dan bakal calon wakil presiden (bacapres) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Usulan tersebut, kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Habiburokhman, merupakan usulan dari DPD Gerindra Jatim.
Alasannya, karena menurut Habiburokhman, Khofifah mempunyai rekam jejak yang baik.
Tak hanya itu, Khofifah juga termasuk salah satu pejabat publik yang mempunyai prestasi cemerlang.
"Kita tahu bahwa ibu Khofifah merupakan kebanggaan warga Jawa timur. Prestasi beliau termasuk rekam jejaknya luar biasa kemilau," katanya, dikutip dari Wartakotalive.com.
"Usulan tersebut akan dipertimbangkan dan diputuskan oleh Pak Prabowo bersama ketua umum partai politik pengusung," katanaya.
Terpisah, Ketua DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad, menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada Khofifah.
"Kembali pada Bu Khofifah sendiri, bagaimana pembicaraan dengan Pak Prabowo. Kita sami'na wa atho'na (mendengar dan menaati)," ujarnya, dilansir Kompas.com.
Mengenai hal tersebut, Khofifah sendiri enggan menanggapinya.
"Opo rek, wes rek, wes rek (Apa? sudah sudah)," kata Khofiffah usai pelantikan 12 Penjabat Kepala Daerah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu siang.
Diketahui, Khofifah hingga kini juga masih menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).
Sebagai informasi, selain memiliki akar rumput NU, kepemimpinannya di organisasi perempuan NU diakui sukses.
Empat periode Khofifah memimpin Muslimat NU.
Muslimat NU pun diakui organisasi Islam terbesar di Indonesia, PBNU sebagai bagian penting dari keberadaan NU.
Sumber: Tribunnews.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengerucut, Ini Prediksi Bakal Cawapres Ganjar dan Prabowo, Sosok Wanita Ini Jadi Rebutan Dua Calon, https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2023/09/28/mengerucut-ini-prediksi-bakal-cawapres-ganjar-dan-prabowo-sosok-wanita-ini-jadi-rebutan-dua-calon?page=all
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/28092023_Gibran_dan_Khofifah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.