Dukung Dunia Multipolar, China Ingatkan Rusia Wajib Jaga Stabilitas Global
Wang memulai pembicaraannya dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov, dengan menyambut baik "kerja sama strategis" antara kedua negara dan komitmen bersama...
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
AS dan China berselisih pandangan mengenai tindakan militer Rusia di Ukraina.
China menahan diri dan tidak memihak salah satu pihak dalam konflik tersebut, sambil menyatakan sementara wilayah suatu negara harus dihormati, Barat perlu mempertimbangkan kekhawatiran keamanan Rusia terkait ekspansi NATO.
China juga menuduh AS memperpanjang pertempuran dengan menyediakan senjata kepada Ukraina, yang menurut AS diperlukan oleh Kiev untuk melawan Rusia.
Kunjungan Wang ke Moskow berlangsung sehari setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninggalkan Rusia setelah kunjungan selama enam hari yang melibatkan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin di pangkalan luar angkasa timur jauh, kunjungan ke pabrik pesawat, dan inspeksi pesawat pembom strategis yang dapat membawa senjata nuklir dan kapal perang canggih.
Baca juga: Vladimir Putin Beri Oleh-oleh untuk Kim Jong Un usai Kunjungan, Apa Saja?
Kunjungan Kim ini memunculkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat tentang aliansi senjata yang dapat memperkuat arsenal Rusia dalam perang di Ukraina.
Hubungan China dan Rusia semakin erat seiring memburuknya hubungan dengan Barat bagi keduanya.
China mencari dukungan saat mencoba mengubah tatanan dunia yang dipimpin AS menjadi yang lebih cocok dengan pendekatannya.
Bulan lalu, China membantu merancang perluasan kemitraan BRICS, yang mengundang enam negara lain untuk bergabung dengan apa yang awalnya adalah sebuah blok lima negara yang mencakup China dan Rusia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning menyebut kunjungan Wang ke Rusia sebagai kunjungan rutin untuk melakukan pembicaraan mendalam mengenai kepentingan keamanan strategis utama.
Baca juga: Undang Vladimir Putin Hadir di KTT G20 2024, Presiden Brasil Jamin Tak Ada Penangkapan
Wang membahas Ukraina dalam pertemuan akhir pekan sebelumnya dengan penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan.
Kedua belah pihak menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai tulus, substansial, dan konstruktif dalam upaya mereka untuk menstabilkan hubungan yang bergejolak dan mengelola perbedaan dalam keamanan, perdagangan, teknologi, dan hak asasi manusia. Detail-detail dari pembicaraan mereka tidak diungkapkan.
| Ditanya soal Beda Sikap FIFA ke Israel dan Rusia, Gianni Infantino Malah Bersyukur |
|
|---|
| Pedagang Cakar di Makassar Tolak Larangan Impor Pakaian Bekas dalam Karung |
|
|---|
| Xiaomi Rilis Redmi K90 Pro Max dengan Speaker Bose dan Baterai Silikon-Karbon |
|
|---|
| WN Rusia di Bali Ngaku Diculik Gangster, Diduga Balasan karena Bocorkan Informasi |
|
|---|
| Kenapa Xiaomi 17 Pro dan Xiaomi 17 Pro Max Tak Masuk Indonesia? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/diplomat-china-menlu-rusia-2092023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.