Musim Kemarau

Krisis Air Bersih Landa Makassar, Mobil Damkar Disiapkan Antar Air ke Warga

 Jadi kalau ada wilayah yang membutuhkan distribusi air bersih, bisa melaporkan ke RW untuk selanjutnya diteruskan ke Pemkot Makassar. 

Editor: Muh. Irham
ist
Ilustrasi musim kemarau 

TRIBUNTORAJA.COM - Wali Kota Makassar Danny Pomanto memberi instruksi kepada Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar untuk memaksimalkan layanan air bersih 

Di tengah krisis air yang melanda Kota Makassar, mobil tangki air harus intens diturunkan untuk memberikan layanan air bersih kepada masyarakat.

Orang nomor satu Makassar itu juga akan memobilisasi mobil tangki milik Damkar untuk menyuplai air bersih ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.

"Kita punya 20 mobil damkar, itu bisa memback up," ungkap Danny saat ditemui di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, Minggu (27/8/2023).

Mobil tangki Damkar nantinya akan melayani permintaan secara kolektif.

 Jadi kalau ada wilayah yang membutuhkan distribusi air bersih, bisa melaporkan ke RW untuk selanjutnya diteruskan ke Pemkot Makassar

"Nanti kita kasih jadwal, kapan distribusinya ke lokasi-lokasi yang minta," tandasnya.

Dia pun meminta seluruh warga secara bijaksana menggunakan air.

Apalagi, kekeringan diprediksi berlangsung hingga November mendatang.

Kata Danny, fenomena iklim El Nino ini tidak hanya dirasakan oleh warga Makassar saja, tapi seluruh dunia.

El Nino telah menyebabkan kemarau panjang yang cukup ekstrem.

Untuk itu, dalam waktu dekat Pemkot Makassar akan melakukan apel siaga terkait bencana kekeringan dan antisipasi kebakaran di musim kemarau.

Sebelumnya, Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar telah mengumumkan sembilan wilayah yang paling terdampak.

Antara lain Kecamatan Ujung Pandang, Panakkukang, Makassar, Tallo, Ujung Tanah, Bontoala, Wajo, Tamalanrea, dan Biringkanya.

Direktur Utama PDAM Makassar Beni Iskandar mengatakan, sumber air baku PDAM yang berasal dari bendungan Leko Pancing Kabupaten Maros sudah mengalami efek El Nino.

Biasanya, debit air mencapai 1.300 liter per detik, sekarang turun menjadi 700an.

"Bahkan di salah satu instalasi pengelolaan air (IPA) kami, IPA 3 Antang sudah kita matikan pompa satu karena debit air baku yang masuk sudah sangat kurang," ucap Beni Iskandar kepada Tribun-Timur.com, Jumat (25/8/2023).

Fenomena ini kata Beni sudah berlangsung dua bulan terakhir, sejak Juni 2023.

Pompa suplesi yang juga telah diturunkan di waduk Nipa-nipa tidak efektif.

Padahal, pompa suplesi di waduk nipa-nipa tersebut menjadi upaya PDAM untuk mengatasi minimnya suplai air baku dari Leko Pancing.

Begitu juga dengan inline booster pump yang diharapkan bisa dioperasikan di wilayah utara untuk mengatasi kekurangan air bersih rupanya belum bisa difungsikan karena kurangnya air baku.

"Pompa inline yang kami pasang di pasar Pannampu akhirnya belum bisa kita uji keefektifannya karena air bakunya memang berkurang," jelas Beni. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved