Liga 1

Sederet Permasalahan yang Dihadapi PSM Makassar di Awal Liga, Harus Dibenahi Sebelum Lawan Persebaya

Jadwal PSM Makassar bulan ini memang sangat padat sehingga manajmen mengambil keputusan untuk menetap di Jawa-Bali.

Editor: Muh. Irham
Tribun Timur
Para pemain PSM Makassar latihan di Stadion Kalegowa, Kabuapten Gowa beberapa waktu lalu 

TRIBUNTORAJA.COM - Pemain dan staf PSM Makassar tiba di Bandara Sultan Hassanuddin, Kota Makassar, Sabtu (12/8/2023) siang.

PSM Makassar pulang setelah satu pekan berada di Jawa-Bali untuk melakoni laga tandang.

Jadwal PSM Makassar bulan ini memang sangat padat sehingga manajmen mengambil keputusan untuk menetap di Jawa-Bali.

Setelah laga melawan Bali United manajmen memutuskan untuk kembali ke Makassar dan melakukan pemulihan.

Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim mengatakan pemain akan kembali latihan pada Senin.

Artinya para pemain mendapatkan jatah dua hari untuk pemulihan sebelum kembali latihan pada Senin.

Tentu hal ini dibutuhkan mengingat jadwal padat dan pemain juga butuh istrahat.

“Sudah pulang, tadi siang sampai di Makassar, hari Senin pi (latihan),” katanya kepada tribun timur, Sabtu (12/8/2023).

PSM Makassar harus bersiap melakoni laga away selanjutnya di markas Persebaya Surabaya.

Melawan tim satu ini harus dalam kondisi yang prima.

Pasalnya rivalitas kedua tim sangat besar seperi el clasico di Liga Spayol.

Keduanya tim ini punya rivalitas tinggi karena pernah merajai Liga Indoensia di eranya.

Dua tim tua ini dikenal dengan permainan yang keras dan ngotot satu sama lain.

Berntrokan PSM Makassar dan Persebaya Surabaya ini akan terjadi di pekan ke-9 Liga 1 Indonesia, Jumat (18/8/2023).

Sederet problem PSM Makassar yang harus dibenahi

Pertama masalah defensif. PSM Makassar sering kebobolan di babak kedua.

Bahkan Laskar Pinisi kebobolan lebih dari satu gol di babak kedua.

Hal itu menunjukkan adanya masalah di lini belakang Juku Eja.

Masih hangat dalam ingatan, PSM Makassar saat lawan Dewa kalah 1-2. Dua gol lawan tercipta di babak kedua.

Lalu lawan Persib, PSM menang 2-4. Namun dua gol Maung Bandung tercipta dalam tempo tiga menit.

Pasukan Ramang kalah 1-2 lawan Persik Kediri. Dua gol Persik tercipta dalam waktu tiga menit.

Laga terakhir PSM lawan Bali. Spasojevic hanya butuh sebelas menit untuk ciptakan dua gol.

Tentu ini menjadi perhatian yang perlu dibenahi Bernardo Tavares.

Kedua, mental pemain baik dalam kondisi unggul atau tertinggal.

PSM Makassar seharusnya bisa mendapatkan kemenangan karena unggul terlebih dahulu di beberapa laga.

Namun tim tamu bisa membalikkan kedudukan dengan gol-gol yang temponya cukup cepat.

Seperti saat lawan Persik Kediri dan Bali United.

Dua laga itu harusnya bisa menjadi pelajaran bagi tim pelatih Laskar Pinisi dalam menatap laga berikutnya.

Ketiga tekanan. Banyaknya kartu merah yang didapatkan Punggawa Ramang menunjukkan bahwa mereka bermain dibawa tekanan.

Sehingga melakukan pelanggaran yang tidak perlu dan harus berbuah kartu merah.

Delapan laga empat kartu merah bukan catatan yang bagus untun anak asuh Bernardo Tavares.

Pasalnya, kartu merah akan sangat merugikan tim ditengah jadwal padat dan krisis pemain.

Pengamat Sepakbola, Imran Amirullah mengatakan fokus pemain hilang setelah kebobolan.

Selain itu, pemain PSM juga kalah dalam mental. Sehingga mengakibatkan miss komunikasi.

Hal itu dimanfaatkan dengan bagus oleh tim lawan dan mampu membalikkan keadaan.

“Terus saya lihat, bola masuk. Ini harus fokus-fokus dalam defense mental. Disitu saya lihat ada miss komunikasi,” katanya kepada tribun timur, Sabtu (12/8/2023).

“Karena Spasojevic cetak gol lewat sundulan. Itulah Bali bisa melihat celah itu bahwa ada ruang di samping yang kosong,” sambungnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved