Konflik Rusia vs Ukraina

Anggap Langgar Prinsip Netralitas, Swiss Tolak Kirim Tank Leopard ke Ukraina

Dewan Federal Swiss menyatakan ekspor 96 tank Leopard 1A5 tidak mungkin dilakukan berdasarkan hukum yang berlaku saat ini.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
AP Photo
Tank Leopard 1 bekas Jerman di gudang yang ditawarkan ke Kiev. Swiss hari Rabu, (28/6/2023) kembali menolak untuk mengirim senjata ke Ukraina, kali ini menolak ekspor hampir 100 tank Leopard 1A5 yang dimiliki perusahaan senjata milik negara RUAG. 

Dewan Federal Swiss menyatakan bahwa mereka "memberikan prioritas pada komitmen Swiss sebagai negara netral dan kehandalan dalam penerapan aturan hukum".

Negara yang terkurung daratan dengan populasi 8,8 juta orang ini lama menjunjung tinggi posisi netralitas militer yang kuat.

Namun, tradisi ini telah menjadi bahan perdebatan sengit sejak serangan Rusia ke Ukraina tahun lalu.

 

Baca juga: Sepak Terjang Wagner Group, Paramiliter yang Memberontak di Rusia dan Awal Mula Pendiriannya

 

Pada tanggal 1 Juni, parlemen Swiss menolak proposal yang secara khusus akan memberikan izin untuk mengirim senjata buatan Swiss ke Ukraina.

Selain itu, Swiss juga menolak permintaan eksplisit dari negara-negara seperti Jerman, Spanyol, dan Denmark.

RUAG membeli tank Leopard 1A5 bekas dan non-operasional dari sebuah lembaga Kementerian Pertahanan Italia pada tahun 2016.

 

Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Siap Perdagangkan Organ Manusia Demi Bantuan Militer Barat

 

Awalnya, perusahaan tersebut berencana memperbaiki tank-tank tersebut, yang saat ini masih berada di Italia, untuk dijual kepada pembeli potensial atau untuk dijadikan suku cadang.

Namun, karena serangan Rusia, terjadi permintaan mendesak akan tank di Ukraina.

Dengan bantuan dana dari Belanda, RUAG berencana mengirimkan tank-tank tersebut ke pabrikannya di Jerman untuk direstorasi sehingga dapat digunakan oleh pasukan Ukraina.

 

Baca juga: Jokowi Angkat Bicara soal Proposal Perdamaian Ukraina-Rusia

 

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved