Demo Tuntut Janji Bupati Tator

Tagih Janji Bupati Tana Toraja Perbaiki Jalan di Simbuang Mappak, Mahasiswa Kena Pukul

Para pendemo hanya menyampaikan orasi secara bergantian sambil membakar ban bekas di depan pintu masuk kantor Bupati.

|
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Muh. Irham
Tribun Toraja/Richdwan Abbas
Mahasiswa dari berbagai elemen di Tana Toraja terlibat bentrok dengan polisi di depan kantor Bupati Tana Toraja, Senin (29/5/2023). Mahasiswa menuntut Bupati Tana Toraja menepati janji memperbaiki jalan Simbuang Mappak 

TRIBUNTORAJA.COM - Unjuk rasa IPPEMSI Makassar dan IPSIM yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Simbuang Mappak di Kantor Bupati Tana Toraja, berujung bentrok, Senin (29/5/2023).

Pantauan Tribun Toraja di lokasi demonstrasi, mahasiswa dan polisi terlibat baku pukul hingga seorang mahasiswa mengalami luka pukul di bagian wajah dan mengeluarkan darah.

Awalnya, unjuk rasa berjalan kondusif. Para pendemo hanya menyampaikan orasi secara bergantian sambil membakar ban bekas di depan pintu masuk kantor Bupati.

Namun setelah tiga jam, Bupati belum juga menemui Mahasiswa sehingga memicu kekecewaan.

"Kami datang menagih janji yang diucapkan langsung oleh Bupati, menganggarkan 3 Miliar untuk perbaikan jalan Kabupaten di Simbuang Mappak yang sudah seperti lintasan trail, berlumupur. Tapi dia tidak mau menemui kami jadi kami ingin masuk ke kantor memastikan ada di dalam atau tidak," kata koordinator aksi Oktovianus Oko kepada Tribun Toraja saat ditemui di sela-sela aksi.

"Namun saat kami mau masuk kami dihalau petugas. Padahal kami hanya ingin memastikan keberadaan Bupati karena kami bertemu biar semuanya terang benderang. Kami jauh-jauh dari Makassar dan dari Simbuang menyuarakan keadaan daerah kami. Pantang pulang sebelum ada hasil," kata Oko sapaan akrab Oktovianus Oko.

Alhasil, mahasiswa memaksa masuk ke kantor Bupati dan dihalau petugas Kepolisian hingga seorang mahasiswa bernama Herianto mendapatkan pukulan tepat pada bagian wajah.

Herianto mengaku menderita sakit di bagian hidung akibat pukulan yang ia dapatkan.

"Rambut saya ditarik dan dipukul di bagian muka, hidung saya berdarah. Ada sedikit kena pukul di bibir jadi agak nyeri," kata Herianto saat dikonfirmasi terpisah.

Informasi dihimpun, pada bulan September 2022 lalu, mereka telah melakukan audiens dengan Wakil Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg.

Namun, orang nomor dua di Bumi Lakipadada itu mengaku tak punya wewenang mengambil kebijakan sehingga melimpahkan ke Bupati selaku penentu keputusan.

Karena itu, mahasiswa menolak saat Zadrak Tombeg yang keluar menemui pengunjuk rasa. Mereka hanya ingin bertemu Bupati, Theofilus Allorerung.

Hingga malam ini, pendemo masih menduduki area depan pintu rumah jabatan (Rujab) Bupati Tana Toraja.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved