PSM Makassar

Cerita Yakob dan Yance Sayuri Rintis Karir Sepakbola Profesional, Bermula dari Uang Rp 50 Ribu

Keduanya terlahir dari keluarga yang sederhana di Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua tahun 1997 silam.

Penulis: Redaksi | Editor: Muh. Irham
ist
Dua pemain muda PSM Makassar, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri 

TRIBUNTORAJA.COM - Yakob dan Yance Sayuri adalah saudara kembar yang bawa PSM Makassar juara musim ini.

Yakob lebih dulu membela PSM Makassar kemudian pada musim Liga 1 2022/2023 PSM Makassar mendatangkan adiknya Yance Sayuri.

Namun kesuksesan yang diraih saudara kembar ini tidak gampang.

Keduanya terlahir dari keluarga yang sederhana di Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua tahun 1997 silam.

Adik kakak ini sejak kecil mencintai sepak bola.

Sampai rela bermain bola tidak pakai alas kaki atau sepatu.

Yakob Sayuri menceritakan awal-awal merintis karir sepakbolanya.

Yakob Sayuri kemudian dipanggil untuk bermain bersama Persiwa Wamena.

Persiwa Wamena saat itu bermain di Liga 3 Indonesia.

Saat itu, pria 25 tahun ini tidak punya uang sama sekali untuk biaya transpor ke Wamena.

Lalu, dia dibekali uang Rp 50 ribu untuk berangkat.

Dari uang itu menjadi awal mula karirnya melejit hingga saat ini.

“Biaya pesawat mahal sekali dan kapal besar biaya tiketnya lumayan mahal juga,” katanya dalam channel Youtube PSM Makassar, Selasa (2/5/2023).

“Saya naik kapal kecil dua hari dua malam di atas kapal, dikasih uang Rp 50 ribu oleh kakak saya,” jelasnya.

Dia menahan lapar sampai turun di dermaga tujuan.

Tidak disangka uang Rp 50 ribu itu menjadi motivasi awal dari kesuksesan Yakob Sayuri.

“Saya bisa seperti sekarang ini tidak lepas dari uang Rp 50 ribu itu,” pungkasnya.

Yance menambahkan, waktu sering dimarahi orang tua karena bermain bola.

Dia malah sering bolos sekolah demi bisa bermain bola.

Namun hal itu yang membuat karirnya kini melesat.

Sama seperti kakaknya, penuh keterbatasan dalam merintis karir,

“Perjuangan jadi pemain bola itu sangat susah sekali akhirnya juara bersama PSM,” katanya.

Dia pertama kali merintis karir sepakbola dengan bergabung dengan klub Liga 3.

Gaji pertamanya saat di Liga 3 diberikan ke orang tuanya.

Dari situ, dia kemudian dipanggil untuk memperkuat PSM Makassar.

Sampai pada akhirnya membawa juara PSM Makassar.

“Walaupun kecil, tapi saya kasih yang utama ke orang tua,” ujarnya.

“Orang tua seakan-akan mimpi buat mereka juga, dari yang tidak ada bisa sampai ke tahap ini,” pungkasnya.(m yaumil)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved