Pengeroyokan

Kronologi Pengeroyokan Seorang Pria di Makassar Hingga Tewas, Polisi Amankan 18 Orang

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol membebankan adanya belasan orang yang diamankan itu.

Penulis: Redaksi | Editor: Muh. Irham
ist
Ilustrasi 

MAKASSAR, TRIBUNTORAJA.COM - Belasan warga di Jl Wijaya Kusuma, Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Makassar, diamankan polisi.

Mereka diamankan di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Senin (6/2/2023) siang.

Pantauan di Polrestabes Makassar, belasan pria itu tiba menggunakan dua mobil mini bus.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol membebankan adanya belasan orang yang diamankan itu.

AKBP Ridwan mengatakan, belasan pria itu diamankan untuk dimintai keterangan terkait tewasnya SH (13) yang diduga melakukan pencurian di salah satu mess Jl Wijaya Kusuma, Minggu kemarin.

"Yang kita amankan ada 18 orang, mereka terkait pengeroyokan (yang menewaskan SH)," kata AKBP Ridwan JM Hutagaol ditemui, Senin (6/2/2023) siang.

Ke 18 orang itu kata Ridwan, diperiksa dalam rangka penyelidikan terkait tewasnya SH.

"Kita akan periksa apakah terkait pasal 170 (tentang pengeroyokan secara bersama-sama)," ujarnya.

Lebih lanjut, Ridwan menjelaskan, SH tewas setelah diduga melakukan pencurian di salah satu mess.

Saat kejadian, kata dia, salah satu penghuni mess memergoki SH dan langsung berteriak.

Sontak penghuni mess lainnya berdatangan dan diduga melakukan pengeroyokan terhadap SH.

"Korban meninggal ini (SH) melakukan perlawanan karena dia dikeroyok," jelasnya.

Kronologi 

Kapolsek Rappicini AKP Muhammad Yusuf, membenarkan adanya kejadian itu.

Mulanya, kata Muhammad Yusuf, ia dan jajarannya mendapatkan informasi adanya pria tergeletak dari motornya dengan kondisi bersimbah darah.

Jajaran Polsek Rappicini, lanjut Yusuf pun mendatangi lokasi dan membawa pria yang diketahui berinisial SH itu ke Rumah Sakit Faisal.

Tidak berselang lama, SH yang diduga kehabisan darah dinyatakan meninggal dunia.

Jajaran Polsek Rappicini pun menggali keterangan warga di sekitar lokasi.

Salah seorang warga berinisial A (28) yang merupakan penghuni mess, mengaku jika dirinya memergoki SH memasuki mess dan menaiki lantai dua.

"Selanjutnya saksi (A) keluar kamar dan mengunci pagar rumah tersebut dengan maksud agar pelaku (SH) tidak bisa lari," kata AKP Muhammad Yusuf dalam keterangan tertulisnya.

Setelah itu, A pun membangunkan teman-temannya AS, H dan R dan mengatakan ada pencuri naik ke lantai dua.

"Kemudian pelaku (SH) turun dari lantai dua dengan membawa tas yang berisi satu buah dompet, satu unit hp dan helm," ujar Yusuf.

"Selanjutnya saksi (A) menegur pelaku (SH), mengatakan apa kamu cari dan pelaku langsung mengeluarkan sebilah badik dari pinggang sebelah kiri pelaku dan mengatakan kenapai," sambungnya.

SH yang kepergok, pun menyerang A, namun A berhasil menghindar.

Kemudian terduga pelaku (SH) menyerang H dan mengenai jidad sebelah kanan, tangan kanan, perut dan dada H.

"Selanjutnya pelaku (SH) menusuk AS di bagian perut, selanjutnya A menyerang balik pelaku menggunakan skop dibagian badan pelaku sebanyak satu kali," bebernya 

"Teman-teman saksi (A) datang dan langsung melakukan penganiayaan terhadap pelaku (SH) setelah pelaku sudah terluka dan mengeluarkan banyak darah," ucapnya lagi.

Melihat SH bersimbah darah, A dan teman-temannya pun membiarkan pelaku keluar dari mess rumah tersebut.

"Terduga pelaku (SH) langsung membawa motornya pergi dari TKP, "tutunya.

Saat kabur itulah, SH yang diduga kehabisan darah terjatuh dari motornya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pria diduga pelaku pencurian tewas diamuk di Jl Wijaya Kusuma, Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappicini, Makassar, Minggu (5/2/2023) dini hari.

Pria yang diketahui berinisial SH (31) itu, dinyatakan meninggal dunia di RS Faisal.

Informasi yang beredar, SH meninggal dunia setelah diamuk warga.

Lantaran SH diduga melakukan pencurian di salah satu mess dan kepergok penghuni mess.

SH yang menderita sejumlah luka pun kabur menggunakan motor namun terjatuh di perjalanan dalam kondisi bersimbah darah.

Personel Polsek Rappicini yang tiba di lokasi pun mengevakuasi SH ke RS Faisal.

Tidak berselang lama, warga asal Kecamatan Makassar itu, dinyatakan meninggal dunia.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved