Wisata Toraja

Di Tilangnga Tana Toraja Ada Goa Kesuburan, Yang Mandul Dipercaya Bisa Dapat Anak

Di kolam alam Tilangnga' juga mempunyai sebuah patung yang menyerupai manusia yang berada dalam goa di sekitar kolam.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/nda
MASAPI - Anak-anak di sekitar Tilangnga' memberi makan Masapi alias belut bertelinga 

TRIBUNTORAJA.COM - Selama ini, Tilangnga umumnya diketahui hanya kolam mata air dan keberadaan hewan endemik Masapi atau Moa.

Tilangnga merupakan salah satu kolam purba yang ada di Toraja.

Lokasinya di Kelurahan Sarira, Kecamatan Makale Utara, Tana Toraja.

Letaknya 8 km dari kota Makale arah ke utara dan 1,5 km dari jalan Poros Makale-Rantepao.

Masuk ke tempat wisata ini cukup bayar Rp 10 ribu per orang, anak-anak gratis.

Selain itu, misteri kedalaman kolam dan Masapi, masih ada spot lain yang wajib Anda kunjungi jika ke Tilangnga.

Di sekitar kolam mata air, terdapat sebuah goa.

Menurut cerita orang tua dulu, selain ikan Masappi', kolam alam Tilangnga' juga mempunyai sebuah patung yang menyerupai manusia yang berada dalam goa di sekitar kolam.

Tokoh adat setempat, Ambe' M Sappe, mengatakan bahwa orang yang pertama menemukan tempat tersebut pernah bersembunyi dalam goa itu.

"Jadi entah kepanasan atau apa, orang itu ingin berteduh dan masuk ke dalam goa. Kebetulan terjadi gempa dan goa-nya bergoyang, akhirnya orang itu menjadi batu (patung)," ucapnya.

Selain itu, goa ini dipercaya orang membawa berkah.

Jika ada wanita yang mandul dan ingin mempunyai anak, masuklah ke dalam goa dan letakkan tangan di bawah patung.

Jika ada tetesan air jatuh ke tangannya, berarti dipercaya dia akan segera dikarunia anak.

Dulu pernah terbukti, salah satu warga yang sudah lama tidak dikaruniai anak.

Ia masuk ke dalam goa dan menaruh tangannya di bawah patung itu dan ia pun dikarunia anak.

Kepercayaan Aluk Todolo (kepercayaan nenek moyang) di Toraja masih kental, terutama dalam kegiata kehidupan sehari-hari.

Walaupun agama Kristen, Islam, dan lain sebagainya sudah mulai disebarkan di Toraja tapi masyarakat sebagian masih menjalani kehidupan ala Aluk Todolo.

Mereka tetap menjaga dan melestarikan adat yang ada turun temurun. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved