Sejarah
Sejarah Serial 'Si Unyil', Tayangan Favorit Generasi 90an
Si Unyil adalah film seri televisi anak-anak Indonesia produksi Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PPFN) yang diciptakan oleh Drs. Suyadi.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Kabar Pak Ogah tutup usia, Rabu (28/12/2022) membawa kabar duka sekaligus kenangan masa kecil bagi generasi 90an.
Dipantau Tribun Toraja, Kamis(29/12/2022) di linimasa Twitter, topik 'Pak Ogah' sempat naik menjadi trending, meski cepat tertutupi oleh topik lainnya.
Banyak netizen yang mengungkapkan kesedihan sekaligus penghormatan kepada mendiang Abdul Hamid, pengisi suara karakter Pak Ogah dalam serial 'Si Unyil'.
Salah satu akun anonim, @memefess, mengirimkan cuitan mengenai kabar duka tersebut.
"Terima kasih sudah menghibur masa kecilku. Selamat jalan Pak Ogah," cuitnya.
Cuitan yang disertai unggahan foto Abdul Hamid bersama boneka Pak Ogah tersebut mencapai 259 ribu view, 2.422 retweet, dan 10 ribu likes.
Netizen pun membalas cuitan tersebut dengan gambar-gambar yang menunjukkan penghormatan terhadap mendiang Abdul Hamid.
Tak sedikit netizen yang merasa kehilangan, terutama mereka yang tumbuh di era 80an dan 90an.
Baca juga: Pak Ogah Si Unyil Tutup Usia Usai Berjuang Melawan Penyumbatan Darah Otak
Sejarah Si Unyil

Si Unyil adalah film seri televisi anak-anak Indonesia produksi Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PPFN) yang diciptakan oleh Drs. Suyadi.
Serial ini mengudara setiap hari Minggu pagi di TVRI pada tanggal 5 April 1981 hingga 1993.
Si Unyil kemudian dibangkitkan kembali setiap Minggu pagi di RCTI pada tanggal 21 April 2022 hingga awal 2003.
Kemudian berpindah ke TPI pertengahan 2003, dan tayang setiap Minggu pukul 16.30 WIB.
Ditujukan kepada anak-anak, film seri boneka ini menceritakan tentang seorang anak Sekolah Dasar (SD) bernama Unyil dan petualangannya bersama teman-temannya.
Kata "Unyil" berasal dari "mungil" yang berarti "kecil".
Si Unyil telah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari budaya populer di Indonesia.
Lagu tema yang dimulai dengan "hom-pim-pah alaiyum gambreng!" sangat melekat di ingatan masyarakat Indonesia, khususnya generasi 80an dan 90an.
Tokoh-tokoh seperti Pak Raden dan Pak Ogah dengan jargonnya "Cepek dulu dong!" sangat akrab di telinga masyarakat.
Saat ini boneka-boneka Si Unyil telah menjadi koleksi Museum Wayang di Jakarta.
Baca juga: Pingsan di Toilet Akibat Pendarahan Otak, Indra Bekti Dilarikan ke RS
Laptop Si Unyil

Serial ini pernah dicoba diangkat kembali oleh PPFN dengan bantuan Helmy Yahya pada tahun 2001.
Serial tersebut meninggalkan atribut lama dan memakai atribut baru agar sesuai zaman.
Sayang, usaha tersebut harus kandas dan gagal.
Pada 2007, acara ini kembali dihidupkan dengan nama "Laptop Si Unyil", digawangi oleh Trans7.
Karakter, lagu pembuka, dan cerita tetap dipertahankan, kecuali beberapa yang diperbaharui seiring zaman.
Seperti ucapan Pak Ogah yang dulunya "cepek dulu dong!" berubah menjadi "gopek dulu dong!"

Unyil juga masih didampingi teman-temannya dalam membahas hal-hal pendidikan dengan laptop yang dimilikinya.
Tayangan ini lebih menggali dan mengenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada penonton, dan ditujukan untuk anak-anak.
Dalam tayangan ini, si Unyil bertindak sebagai seorang pengamat yang bertutur dan bercerita kepada penonton mengenai apa yang dibahas di setiap episode.
Si Unyil sendiri biasanya akan atraktif pada setiap episode, seperti pecinya yang jatuh ataupun Unyil yang terjepit diantara barang-barang.
Selain itu dalam tayangan Laptop si Unyil juga ada segmen animasi.
Segmen ini bertutur melalui format kartun.
Meskipun sudah modern, Unyil tidak meninggalkan teman-temannya dahulu.
Makanya dalam tayangan serial ini Unyil masih menampilkan sesi panggung yang menceritakan interaksi Unyil dan teman-temannya seperti Melani dan Usro, serta tokoh-tokoh lain seperti Pak Ogah dan Pak Raden. (*)