Natal dan Tahun Baru
Harga Daging Babi di Toraja Utara Stabil Jelang Natal, Rp 60 Ribu Perkilo
Ia menambahkan, hal ini karena di Toraja, khususnya Toraja Utara, terpantau stok daging babi masih aman.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Tiga hari menjelang perayaan Natal 2022, harga daging babi di sejumlah pasar tradisional dan kios penjualan daging babi mentah terpantau tidak mengalami naik.
Salah satu pedagang daging babi, Bintang, menjelaskan harga daging babi lokal tidak mengalami kenaikan.
"Harga daging relatif stabil, perkilo Rp 60.000. Sudah dari beberapa Minggu ini tidak mengalami kenaikan harga," ucapnya.
Ia menambahkan, hal ini karena di Toraja, khususnya Toraja Utara, terpantau stok daging babi masih banyak.
"Babi hidup saya beli di pasar Bolu Rp 3 jutaan. Itu saya potong-potong dan jual Rp 60 ribu per kilo," jelasnya.
Penemu granat viral di Rantepao ini menjelaskan, selain stok daging masih aman, ada beberapa faktor pendukung lainnya.
"Selain itu, banyaknya pesta Rambu Solu di bulan ini. Kemudian stok dari daerah luar Toraja juga menjadi salah satu faktornya," ungkapnya.
Ia menjelaskan permintaan daging babi di Toraja memang tinggi menjelang Natal dan Tahun Baru. Nampak, jelang petang, dagangannya tinggal beberapa kilo saja.
"Hari biasa saja lumayan ramai apalagi jelang atal dan tahun baru. Dua tahun Covid-19 setelah longgar, pasti banyak perantau yang pulang kampung," tutupnya.
Bintang biasanya menjajakan daging babi di kiosnya di Tallunglipu, 3 km dari arah Rantepao-Palopo, dekat jembatan Tagari.