Aipda Aksan

Soal Video Aipda Aksan yang Viral di Medsos, Ketua KNPI Toraja Utara: Dia Harus Dilindungi

Bahkan, informasi diperoleh, Tim Paminal Mabes Polri turun tangan mengusut pengakuan Polisi berpangkat Aipda itu.

Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Muh. Irham
ist
Ketua KNPI Toraja Utara sekaligus tokoh pemuda Toraja, Belo Tarran (kiri), minta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usut tuntas 'nyanyian' Aipda Aksan soal mafia bersarang di tubuh Polri. 

MAKALE, TRIBUNTORAJA.COM - Pengakuan Bhabinkamtibmas Polres Tana Toraja Aipda Aksan yang menyebut ada mafia bersarang di tubuh Polri terus bergulir.

Bahkan, informasi diperoleh, Tim Paminal Mabes Polri turun tangan mengusut pengakuan Polisi berpangkat Aipda itu.

Tokoh pemuda Toraja, Belo Tarran yang juga Ketua KNPI Toraja Utara, merespon hal yang menurutnya janggal tersebut.

Menurutnya, rekaman video viral Aipda Aksan merupakan bentuk laporan atau aduan. Sehingga, harus disikapi serius oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Karena itu, ia meminta Kapolri membentuk tim khusus mengusut tuntas apa yang disampaikan Aipda Aksan.

Sebab, kasus ini menyangkut wibawa Kepolisian dan kepercayaan masyarakat pada institusi Polri.

Justru tidak logis kata Belo, jika Aipda Aksan menjadi atensi pemeriksaan Mabes Polri sementara terduga terlepas dari perhatian.

"Saya meminta Kapolri mengusut tuntas kasus ini. Jika perlu harus membentuk tim khusus," kata Belo kepada Tribuntoraja.com, Rabu (7/12/2022) siang.

"Ini suatu hal yang harus disikapi Kapolri karena menyangkut wibawa Kepolisian. Apalagi ini datang dari anggota kepolisian itu sendiri," ujarnya.

"Harus dicari benang merahnya. Karena seorang Polisi dengan pangkat biasa-biasa saja berani membuat video rekaman aduan dan itu bisa saja dilakukan dalam keadaan sadar, jadi harus diperhatikan dengan baik," ujarnya.

Ia juga meminta Kapolri memberikan pengawasan dan pengamanan keselamatan ekstra kepada Aipda Aksan usai viralnya beberapa waktu ini.

"Aipda Aksan betul-betul harus dilindungi oleh Kapolri dalam membongkar kasus ini. Ini tidak main-main kalau bagi saya," jelasnya.

Ia menuturkan, aparat penegak hukum (APH) khususnya Kepolisian, tersandung banyak kasus yang merusak marwah institusi yang terus bertambah kian hari.

Jika internal Polri tidak segera berbenah diri, berpotensi besar tidak adanya kepercayaan masyarakat kepada Polisi.

"Tahun ini betul-betul banyak kasus yang menimpa Kepolisian yang kita cintai. Jadi internal Polri harus betul-betul harus dibenahi," ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved