Tekno
Google Beli Rp 50 Triliun Saham Penambang Bitcoin, Ada Apa?
Google resmi membeli 5,4 persen saham Cipher Mining senilai Rp 50 triliun. Investasi ini terkait proyek pusat data AI bersama Fluidstack di Texas.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Sebelumnya, CleanSpark mengumumkan pendanaan 100 juta dolar AS (Rp 1,6 triliun) untuk infrastruktur AI, sementara Hive Digital memperluas bisnis ke layanan GPU dan AI hingga mencetak rekor pendapatan pada kuartal pertama tahun fiskal 2025.
Peralihan bisnis penambang Bitcoin ke sektor AI sebenarnya sudah berlangsung beberapa tahun terakhir.
Langkah ini dipicu penurunan pendapatan penambangan kripto yang mendorong modifikasi fasilitas agar relevan dengan kebutuhan pasar AI.
Baca juga: Cara Amerika Serikat Bombardir Iran Tanpa Terdeteksi: Operasi Senyap Pesawat Siluman
Core Scientific menjadi salah satu contoh.
Sejak 2019, perusahaan asal AS itu mulai diversifikasi ke AI.
Pada 2024, mereka bermitra dengan CoreWeave untuk menyediakan sekitar 200 megawatt infrastruktur komputasi.
Baca juga: Harga Bitcoin Tembus Rp1,99 Miliar, Tembus All Time High
CoreWeave sendiri merupakan perusahaan penyedia GPU berbasis cloud yang didukung Nvidia.
CEO Core Scientific, Adam Sullivan, menjelaskan fasilitas penambangan Bitcoin pada dasarnya adalah infrastruktur daya yang bisa dialihfungsikan menjadi pusat data.
Meski tetap menjadi salah satu penambang terbesar, perusahaan itu kini menargetkan model bisnis yang lebih terdiversifikasi dengan arus kas yang stabil.
(*)
Xiaomi 17 Dituding Jiplak iPhone 17, Ini Bantahan Bos Xiaomi |
![]() |
---|
Siap-siap! Instagram Bakal Perkenalkan Tampilan Baru, Ada Fitur Unggulan |
![]() |
---|
Spesifikasi dan Harga Xiaomi 17 Pro dan Xiaomi 17 Pro Max, Usung Layar Sekunder di Belakang |
![]() |
---|
Viral Tren Video Tipis 'Rasio Geprek' di Instagram, Apa Itu? |
![]() |
---|
Instagram Raih 3 Miliar Pengguna Aktif Bulanan, Susul Facebook dan WhatsApp |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.