Alang Roboh di Sangalla

Puting Beliung Terjang Sangalla Utara Tana Toraja, Warga Kewalahan Bersihkan Bangunan Ambruk

warga dibantu aparat gabungan bergerak cepat melakukan pembersihan material dan memperbaiki bangunan yang terdampak.

|
Anastasya/ Tribun Toraja
BENCANA ALAM - Sejumlah warga membersihkan material bangunan yang ambruk akibat puting beliuang, Senin (3/10/2025). Angin puting beliung disertai hujan deras menerjang Lembang Saluallo Lampio dan Kelurahan Bebo, Kecamatan Sanggalla Utara, Tana Toraja, Minggu (2/11/25). 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Warga Lembang (Desa) Salu Allo Lampio dan Kelurahan Bebo, Kecamatan Sangalla Utara, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, kewalahan membersihkan material yang berserakan akibat angin puting beliung yang menerjang wilayah mereka pada Minggu (2/11/2025) sekitar pukul 14.40 WITA.

Angin puting beliung disertai hujan deras melanda desa ini sekitar satu jam.

Hembusan angin kencang menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan menutupi jalan poros Sangalla Utara, sehingga arus lalu lintas antar dua wilayah sempat terganggu.

Tak hanya itu, sejumlah rumah warga dan beberapa rumah adat (alang) juga mengalami kerusakan akibat terpaan angin.

Usai kejadian, warga dibantu aparat gabungan bergerak cepat melakukan pembersihan material dan memperbaiki bangunan yang terdampak.

Salah seorang warga mengaku bingung harus memulai dari mana karena banyak rumah keluarganya yang ikut rusak.

“Kami tidak tahu dari mana mau mulai membantu, saking banyaknya kejadian yang menimpa keluarga. Sekarang kami mulai dari rumah yang paling rusak parah supaya bisa segera dihuni kembali,” ujarnya.

Dari pantauan di lapangan, petugas BPBD Tana Toraja bersama Kapolsek Sangalla dan jajarannya turut membantu warga membersihkan puing-puing pohon tumbang serta memperbaiki bangunan yang rusak.

14 Alang Rusak

Diberitakan sebelumnya, angin puting beliung disertai hujan deras melanda Lembang Salu Allo dan Kelurahan Bebo, Kecamatan Sangalla Utara, Kabupaten Tana Toraja, pada Minggu (2/11/2025) sekitar pukul 14.40 WITA.

Akibat bencana tersebut, 14 lumbung (alang) milik warga ambruk dan dua rumah mengalami kerusakan setelah tertimpa pohon tumbang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas BPBD Tana Toraja, Cristian Sakkung, membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan.

“Kami sedang mengidentifikasi dampak dari bencana angin puting beliung ini. Untuk sementara, data awal menunjukkan satu lembang dan satu kelurahan terdampak, dengan sekitar 14 lumbung roboh dan dua rumah rusak,” ujarnya di lokasi kejadian.

Cristian menambahkan, data tersebut masih bersifat sementara karena tim BPBD bersama aparat lembang dan kelurahan masih menelusuri lokasi terdampak untuk memastikan jumlah kerusakan.

Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa akibat kejadian itu.

Dari hasil pendataan sementara, berikut rincian bangunan yang terdampak:

-Tongkonan Ada’ Lempangan: 2 lumbung

-Tongkonan Kalolo’: 4 lumbung dan 1 rumah

-Tongkonan Karatuan: 5 lumbung

-Sa’pa Bayo-Bayo: 1 lumbung

-Almarhum Petron: 1 lumbung

-Kelurahan Bebo: 1 rumah

Berdasarkan pantauan Tribun Toraja di lapangan, Tongkonan Karatuan menjadi lokasi dengan kerusakan paling parah.

Deretan lumbung di kawasan itu tampak ambruk rata dengan tanah, atapnya hancur diterpa angin, sementara tiang-tiang penyangga tampak miring akibat tekanan angin kencang.

Sejumlah warga terlihat berkerumun menyaksikan kondisi pascakejadian.

“Kami panik karena anginnya kencang sekali. Baru kali ini kejadian seperti ini terjadi di kampung kami,” ungkap salah satu warga di lokasi.

Hingga Minggu malam, petugas BPBD masih bersiaga di lapangan untuk mengantisipasi potensi hujan dan angin susulan di wilayah Sangalla Utara dan sekitarnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved