Harga Bitcoin Naik Tajam, Tembus Rp 2,07 Miliar per Keping dan Dekati Rekor Tertinggi

Bitcoin kembali menguat hampir 3 persen hingga mencapai Rp 2,07 miliar per keping. Analis menilai BTC memasuki fase reli harga baru dan berpotensi...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Freepik
MEROKET - Ilustrasi Bitcoin. Bitcoin kembali menguat hampir 3 persen hingga mencapai Rp 2,07 miliar per keping. Analis menilai BTC memasuki fase reli harga baru dan berpotensi mencetak rekor tertinggi dalam waktu dekat. 

“Penutupan harian di atas 120.000 dolar AS, diikuti pengujian ulang yang sukses, secara historis mendahului pergerakan menuju resistensi 123.000 dolar AS. Polanya sangat mirip dengan kinerja yang membawa Bitcoin ke rekor 124.474 dolar AS pada pertengahan Agustus,” ujar Rekt Capital dikutip dari Cointelegraph dan Kompas.com.

Sementara itu, analis pasar Ted Pillows menilai, jika Bitcoin mampu bertahan di kisaran 120.000–121.000 dolar AS, peluang mencapai rekor baru semakin terbuka lebar.

Namun, apabila area tersebut kembali ditembus ke bawah, harga berpotensi turun untuk menguji dukungan di 117.000 dolar AS.

 

Baca juga: Insta360 Luncurkan Antigravity A1, Drone 360 Derajat Pertama di Dunia dengan Kamera 8K

 

“Secara historis, BTC mencapai titik terendahnya pada bulan September. Sejak 2016, hal itu terjadi tujuh kali. Jadi kemungkinan besar titik terendah tahun ini sudah tercapai dan harga tidak akan turun di bawah 107.000 dolar AS (sekitar Rp 1,77 miliar),” kata Ted Pillows.

Analis lain, Crypto Jelle, memperkirakan reli harga berikutnya bisa dimulai paling cepat minggu depan.

Ia menilai penutupan mingguan di atas 120.000 dolar AS akan menjadi dasar kuat bagi pergerakan bullish pada kuartal keempat 2025.

 

Baca juga: Harga Bitcoin Tembus Rp 1,96 Miliar, Ethereum Ikut Panas Sentuh Level Tertinggi Sejak 2021

 

Menuju Siklus Kenaikan Baru

Rekt Capital juga menyoroti potensi Bitcoin memasuki fase baru yang disebut Price Discovery Uptrend 3, yakni tahap di mana harga mulai menembus batas tertinggi sebelumnya.

Berdasarkan pola siklus pasca-halving, ia mencatat Bitcoin pernah mencapai puncak sekitar 520 hari setelah halving 2016 dan 550 hari setelah halving 2020.

Dengan pola itu, puncak siklus kali ini diperkirakan terjadi dalam dua minggu hingga dua bulan ke depan.

“Jika kita melihat pola empat tahunan, secara historis semuanya berakhir dalam candle pertama. Jadi, kemungkinan puncak harga akan terjadi sekitar pertengahan November,” jelas Rekt Capital.

Ia memperkirakan siklus saat ini akan mencapai titik tertinggi sekitar 580 hari setelah halving, memperpanjang pola sebelumnya sekitar 30 hari.

Dengan kenaikan yang stabil dan dukungan teknikal yang kuat, banyak analis menilai Bitcoin kini sedang memasuki fase reli harga baru yang berpotensi membawa aset digital ini menembus rekor tertingginya sepanjang masa.

(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved