Pelatih dan Pemain PSM Makassar Rasakan Sensasi Tari Pepe Pepeka Ri Makkka di Benteng Fort Rotterdam

Tiga pemain absen karena menjalani pemusatan latihan bersama Timnas U-23 Indonesia, yakni Ananda Raehan, Ricky Pratama

Editor: Imam Wahyudi
Kaswadi
BUDAYA MAKASSAR - Pemain dan ofisial PSM Makassar berkunjung ke Benteng Fort Rotterdam, Makassar, Kamis (13/11/2025) sore. Dalam kunjungan ini, sejumlah pemain merasakan langsung sensasi Tari Pepe-Pepeka Ri Makkka, tarian tradisional khas Makassar yang mempertontonkan atraksi menantang api. 

Pasukan Ramang dipopulerkan oleh pendiri Fajar Group Alwi Hamu.

Pasukan Ramang ini untuk memberi semangat kepada pemain waktu 1990 karena prestasi PSM Makassar menurun.

Sebab, 24 tahun trofi juara Liga Perserikatan tak pernah mendarat di Kota Makassar.

Akhirnya, pada musim 1991/1992 PSM Makassar keluar sebagai kampiun di bawah pelatih Syamsuddin Umar.

“Pasukan Ramang dulu untuk memberi semangat kepada pemain, waktu itu tahun 1990, masa drop kita terlalu lama, tak pernah juara,” tuturnya.

Terakhir, ada julukan Laskar Pinisi. Dahlan Abubakar mengatakan, julukan itu sebagai simbol ketangguhan kapal pinisi menghadapi gelombang laut dan angin topan.

Makanya, ada semboyan di PSM Makassar itu bola boleh lewat, tapi orang tidak. Orang boleh lewat, tapi bola tidak.

Soal slogan Siri Na Pacce, Dahlan Abubakar menyampaikan, pemain yang membela PSM Makassar harus punya rasa malu kalau kalah.

Dulu pemain kalau kalah itu menangis, begitu pun dengan suporter.

Ia pun mengutip pernyataan Ramang bahwa pertandingan itu bukan 2x45 menit, melainkan 2x90 menit.

“Kita berharap ini menjadi motivasi soalnya PSM Makassar bukan tim kecil, bukan tim kemarin, sudah 110 tahun,” sebutnya.(kaswadi)

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved