TRIBUNTORAJA.COM, VATIKAN – Paus Leo XIV mengimbau umat Katolik di seluruh dunia untuk menjalani puasa dan doa pada Jumat (22/8/2025) sebagai bentuk dukungan bagi perdamaian dan keadilan di Timur Tengah serta Ukraina.
Seruan itu disampaikan Paus usai kembali dari liburan musim panas di Castel Gandolfo, kediaman musim panas kepausan di selatan Roma.
Dalam audiensi umum mingguan di Vatikan, Rabu (20/8/2025), Paus menekankan bahwa Jumat merupakan hari raya khusus yang dipersembahkan bagi Perawan Maria.
Ia meminta umat menjadikan hari itu sebagai momen doa dan pengorbanan agar “Tuhan menganugerahkan perdamaian, keadilan, dan menghapus air mata semua orang yang menderita akibat konflik bersenjata.”
Mengutip The Associated Press, Paus Leo XIV kembali menyerukan gencatan senjata di Gaza dan Ukraina serta mendorong dialog sebagai jalan menuju perdamaian.
Selain seruan doa, Paus dijadwalkan memimpin sejumlah agenda penting, termasuk audiensi khusus untuk Tahun Suci Vatikan 2025 dan kanonisasi Carlo Acutis pada 7 September mendatang.
Baca juga: Presiden Prabowo Utus Cak Imin hingga Budi Arie Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
Carlo Acutis dikenal sebagai santo milenium pertama dalam sejarah Gereja Katolik.
Situasi di Timur Tengah semakin memburuk dalam beberapa hari terakhir.
Israel memulai tahap pertama serangan untuk merebut Kota Gaza.
Baca juga: Paus Leo XIV Disebut Berpotensi Kunjungi Korea Utara, Media Korsel Ungkap Harapan Umat Katolik
Sejak fajar, sedikitnya 81 warga Palestina tewas akibat gempuran dan kelaparan.
Laporan otoritas setempat menyebutkan tiga warga lainnya meninggal dunia karena kelaparan pada Rabu, sehingga total korban jiwa akibat kelaparan di Gaza telah mencapai 269 orang, termasuk 112 anak-anak.
Militer Israel menyatakan akan mengerahkan hingga 60.000 tentara cadangan dalam beberapa pekan ke depan.
Baca juga: Ucapkan Selamat, Menag RI Harap Paus Leo XIV Bawa Perdamaian dan Lanjutkan Deklarasi Istiqlal
Tank-tank Israel dikabarkan telah mendekati pusat Kota Gaza, sementara hampir satu juta warga Palestina masih terjebak di wilayah konflik.
Di sisi lain, Hamas telah menyatakan menerima proposal gencatan senjata yang diajukan Qatar dan Mesir.
Namun, Israel menegaskan tetap melanjutkan serangan dan berkomitmen melucuti senjata Hamas.
(*)