TRIBUNTORAJA.COM - Polisi mencegat sebuah truk di Gerbang Tol Kalikangkung, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/1/2024) sekitar pukul 22.30 WIB.
Saat diperiksa, truk mengangkut 226 ekor anjing.
Ratusan ekor anjing tersebut dibawa dari Sumedang, Jawa Barat dengan tujuan Solo, Jawa Tengah.
Bak truk tersebut ditutupi kelambu hitam.
Mulut tiap anjing diikat, badannya dibungkus karung, kaki diikat dan kepala berada di luar karung.
Terdapat tiang yang digunakan untuk menggantung anjing dan sebagian anjing diletakkan di lantai truk.
Anjing-anjing ini hendak dijual di Solo.
Dalam proses pencegatan truk ini, Polrestabes Semarang dibantu komunitas Animals Hope Shelter Indonesia.
Setelah diberhentikan, truk dengan nomor polisi AD 1538 YE dibawa ke Mapolrestabes Semarang.
Ketua Animals Hope Shelter Indonesia, Christian Joshua Pale menyatakan ratusan anjing akan dijadikan olahan makanan di sejumlah warung di Semarang dan Solo.
Ratusan anjing diambil dari pengepul di Sumedang dan akan didistribusikan dengan cara melempar anjing ke atas mobil pikap.
"Dari Sumedang, mereka berangkat ke Jawa Tengah. Kenapa mereka ikat kaki dan mulutnya lalu dimasukkan karung? Supaya memudahkan mereka membanting, membuang dari truk yang tinggi ke atas pikap," paparnya, Minggu (7/1/2023), dikutip dari siaran langsung Kompas TV.
Christian Joshua Pale menjelaskan harga setiap ekor anjing berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp250 ribu tergantung ukurannya.
Anjing kemudian dipotong dan dijual per kilo ke pedagang warung.
"Mereka jual ke pedagang-pedagang yang menjual menu daging anjing ini seharga Rp 38 ribu per kilogram, sekarang naik lagi jadi Rp 40.000 per kilogram," bebernya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan ada lima orang yang ditangkap termasuk sopir truk.
"Para terduga tersangka ini kemungkinan akan kita jerat dengan Pasal UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan," jelasnya.
Truk Mitsubishi Diesel yang membawa anjing telah disita untuk proses penyelidikan.
Kepala Disnakkeswan Provinsi Jateng Agus Wariyanto mengaku masih menyelidiki lokasi yang dijadikan tempat pemotongan dan pengepulan daging anjing.
Dokumen yang dibawa sopir truk juga diperiksa untuk mengungkap peredaran daging anjing di wilayah Jawa Tengah.
"Mau dibawa ke mana dan untuk apa tujuannya masih dalam pemeriksaan," tuturnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Dugaan sementara, anjing-anjing tersebut akan dibawa ke Solo untuk dijual ke sejumlah warung makan.
"Betina ada 95 ekor sisanya jantan, ratusan anjing tersebut juga membutuhkan pakan. Sampai saat ini kami dibantu sejumlah komunitas untuk mencukupi pakan tersebut," bebernya.
Aktivis pecinta hewan dari Yayasan Sahabat Setia Satwa, Maria Christina menyatakan dari 226 anjing ada 11 anjing yang tewas dan beberapa ekor kondisinya kritis.
Penyebab anjing tewas karena mulutnya tertutup dan lehernya tercekik.
Sedangkan anjing yang kondinya kritis telah dibawa ke dokter hewan di Kota Semarang untuk mendapat perawatan.
"Kami ingin agar tidak ada lagi kasus kekerasan pada anabul anjing terlebih untuk konsumsi," tegasnya.(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Budi Susanto)