TRIBUNTORAJA.COM, Makale - Seusai merayakan waktu Lebaran bersama keluarga di kampung halaman, warga akan kembali ke perantauan. Warga bertolak ke kampung perantauan disebut arus balik.
Sama halnya mudik, arus balik juga berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas karena dilakukan secara hampir bersamaan oleh jutaan pemudik.
Puncak arus balik gombang satu Ramadan yang diperkirakan terjadi pada 25 April 2023.
Kasat Lantas Polres Tana Toraja, AKP Adnan Leppang, melalukan sosialisasi tertib berlalu lintas secara mobile atau terjun langsung di beberapa lokasi, utamanya pasar, terminal, dan persimpangan jalan.
"Iya, untuk mencegah terjadinya laka lantas yang membahayakan warga yang bermukim di sekitaran jalan trans Sulawesi serta keamanan para pemudik kami sambangi warga guna sosialisasi," kata AKP Adnan Leppang kepada Tribun Toraja di Pos Pengamanan Lebaran Makale (Pos PAM), Senin (24/4/2023) malam.
Kasatgas ops res III Kamseltibcar lantas ini mengimbau warga agar mengecek kendaraan sebelum melakukan perjalan seperti kondisi rem, ban, busi hingga pemeriksaan mesin.
Menurutnya, pemeriksaan kendaraan sebelum mudik akan memberi kenyaman dan keamanan pemudik di perjalanan.
Kecelakaan lalu lintas pada arus balik kata Adnan, sering dipicu hal-hal sepele seperti pecah ban atau mesin mati mendadak ditengah jalan karena tidak ada pemeriksaan kendaraan.
"Kecelakaan lalu lintas biasanya terjadi karena hal yang tidak diduga sehingga kendaraan berhenti di tengah jalan yang padat kendaraan ya apalagi namanya arusbalik ini," ungkapnya.
Selain itu, Perwira Polres Tana Toraja ini juga mendatangi objek wisata. Ia mengimbau warga tertib berlalulintas, memakai helm dan tidak ugal-ugalan saat berwisata maupun saat pulang.
"Banyak imbauan kita sampaikan demi keselamatan warga, tidak ugal-ugalan dan tidak memacu kendaraan di atas batas kecepatan maksimal yang ditentukan," ujarnya.
Pengendara juga diminta melengkapi surat-surat kendaraan agar tidak menghambat pemudik yang melakukan perjalanan.