Bisa Main di Dua Posisi, PSM Makassar Beruntung Punya 9 Pemain Ini

ia beberapa kali mengisi posisi tersebut saat Yuran Fernandes atau Aloisio Neto absen, dan menunjukkan performa solid.

Editor: Imam Wahyudi
ist
DUA POSISI - Pemain PSM Makassar, Ricky Pratama (merah) saat berduel dengan bek Bali United, Ryuji Utomo di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/6/2023). Ricky dan delapan pemain PSM lainnya bisa dimainkan di dua posisi sehingga menguntungkan PSM Makassar. 

TRIBUNTORAJA.COM - PSM Makassar patut bersyukur memiliki kedalaman skuad yang fleksibel.

Dari total 30 pemain musim ini, sembilan di antaranya mampu bermain di dua posisi.

Tentu hal ini sangat menguntungkan tim dalam mengarungi ketatnya kompetisi Super League Musim 2025/2026.

Kesembilan pemain serbabisa itu, yakni Akbar Tanjung, Daffa Salman, Sulthan Zaky, Dzaky Asraf, Ricky Pratama, Rizky Eka Pratama, Mufli Hidayat, Karel Iek, dan Lucas Dias.

Dengan kehadiran mereka, pelatih Bernardo Tavares punya ruang lebih leluasa dalam meramu strategi.

Rotasi, perubahan formasi, hingga antisipasi saat ada pemain cedera dapat dilakukan dengan cepat tanpa kehilangan kualitas permainan.

Akbar Tanjung, misalnya, merupakan gelandang bertahan murni yang sudah dua musim terakhir sering diplot sebagai bek tengah saat tim mengalami krisis pemain belakang.

Kemampuannya membaca permainan menjadi nilai tambah utama.

Daffa Salman, bek sayap kanan, juga punya fleksibilitas sebagai bek tengah.

Musim lalu, ia beberapa kali mengisi posisi tersebut saat Yuran Fernandes atau Aloisio Neto absen, dan menunjukkan performa solid.

Sulthan Zaky, pemain muda berusia 18 tahun, adalah bek tengah yang juga dapat digeser menjadi gelandang bertahan.

Ia dikenal tenang dalam tekanan dan memiliki umpan jauh akurat yang membuka peluang serangan.

Di sisi sayap, PSM punya empat pemain yang bisa menjalankan dua peran: Dzaky Asraf, Mufli Hidayat, Rizky Eka Pratama, dan Karel Iek.

Mereka berposisi asli sebagai penyerang sayap, tapi kerap juga dimainkan sebagai bek sayap.

Kecepatan, stamina, dan kemampuan bertahan-menyerang mereka jadi modal untuk mengisi dua sektor tersebut.

Bahkan Dzaky Asraf juga bisa dimainkan sebagai gelandang bertahan, menjadikannya salah satu pemain paling serbabisa di skuad PSM saat ini.

Sementara itu, Ricky Pratama yang dikenal sebagai penyerang sayap sempat diandalkan sebagai gelandang bertahan musim lalu ketika Ananda Raehan mengalami cedera.

Adaptasinya berjalan mulus dan ia mampu tampil kompetitif di posisi tersebut.

Terakhir, Lucas Dias adalah pemain yang bisa beroperasi sebagai penyerang sayap maupun gelandang serang.

Kecepatan pemain asing baru merumput di Indonesia ini di sisi lapangan dan kreativitasnya dalam membongkar pertahanan lawan membuatnya menjadi aset penting bagi lini depan PSM.

“Saya akan bersiap dengan apapun yang akan ditugaskan,” ujar Lucas Dias, yang musim lalu membela klub Thailand, Uthai Thani.

Di tengah jadwal padat dan potensi cedera pemain, kehadiran sembilan pemain multifungsi ini jelas jadi keuntungan besar bagi Juku Eja.

Pengamat Sepak Bola, Basri Badussalam mengatakan, kalau dalam satu tim pelatih punya pemain bisa main dua hingga tiga posisi itu sangat luar biasa.

Banyak opsi dimiliki kalau ada pemain tak bisa tampil karena akumulasi kartu maupun cedera.

"Lebih bagus kalau bisa dua posisi. Pelatih bisa fleksibel ramu taktik," ungkapnya saat dihubungi Tribun, Senin (21/7/2025).

Menurutnya, Bernardo Tavares sangat jeli dalam memaksimalkan pemainnya.

Ia bisa melihat potensi pemain, lalu mengembangkannya jadi lebih baik.

"Pelatih jeli manfaatkan pemain yang ada," tutur mantan pemain PSM Makassar ini.(kaswadi)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved