Film 'Solata' Masih Antre Tayang di Bioskop, Sutradara: Tolong Lebih Adil dan Kejelasan Jadwalnya
Ichwan membandingkan dengan Amerika yang bisa mengumumkan jadwal tayang sebuah film setahun sebelumnya.
Penulis: Redaksi | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJAC.COM, JAKARTA - Salah satu film yang mengangkat tentang pendidikan dan kebudayaan berlatar Toraja adalah SOLATA [Teman Adalah Keluarga Yang Kita Pilih].
Sayangnya, film yang mengambil gambar di Ollon, Tana Toraja, serta Toraja Utara, Palopo, dan Jakarta ini masih antre untuk bisa tayang di bioskop.
Proyek film "Solata" mulai diumumkan pada Desember 2022 ketika tim kecil produksi saat itu berkunjung ke bakal lokasi utama syuting yaitu di Ollon, Tana Toraja.
Karenanya, hingga hari ini terhitung proyek film Solata sudah menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 tahun.
Selain mengambil genre keluarga yang dianggap tak cukup popular, film 'Solata' juga mengedepankan isu akses pendidikan bagi anak-anak di pedalaman yang terbilang jarang dibahas di film Indonesia.
Sutradara/produser film, Ichwan Persada, mengaku garapan film Indie masih jarang diperhatikan pemerintah.
Hal ini membuatnya kecewa. Apalagi, mekanisme yang cenderung tertutup terkait jadwal tayang di bioskop.
Ichwan tahu bahwa pokok masalahnya adalah daftar antre film yang super panjang dan jumlah layar bioskop yang kurang memadai dan tak bisa menampung lebih dari 200-300 judul produksi film Indonesia setiap tahunnya.
Ia juga telah menyampaikan uneg-unegnya saat bertemu dengan Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, dalam acara Layar Basua yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan beberapa waktu lalu di Gedung A Kementerian Kebudayaan.
Di acara yang sama juga dihadiri oleh Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian; Direktur Film, Musik dan Seni dari Kementerian Kebudayaan, Saifullah Agam; juga beberapa tokoh senior seperti Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, dan Niniek L Karim.
“Kami dari rumah produksi independen, bukan dari rumah produksi besar, butuh waktu lama sekitar 2 tahunan mengumpulkan uang untuk memproduksi film. Dan untuk menunggu jadwal tayang pun masih butuh waktu lama," katanya.
"Padahal kami memproduksi film yang justru kurang dekat apa dengan dunia pendidikan dan kebudayaan," tambahnya lagi.
Ia pun meminta kepada pihak eksibitor, dalam hal ini jaringan bioskop XXI, lebih adil dalam memberikan jadwal tayang untuk penggiat film independen.
“Kita tahu diri untuk tak minta tanggal-tanggal bagus seperti momen libur Lebaran, liburan sekolah atau libur akhir tahun, tapi paling tidak ada kejelasan mekanisme sehingga kita bisa mempromosikan film dari jauh-jauh hari dan bisa lebih maksimai," katanya dalam pesan kepada Tribun Toraja, Jumat (2/5/2025).
Pria berdarah Makassar ini membandingkan dengan Amerika yang bisa mengumumkan jadwal tayang sebuah film setahun sebelumnya.
Prakiraan Cuaca di Tana Toraja Selasa 19 Agustus 2025, Waspada Hujan Petir di Bonggakaradeng |
![]() |
---|
3 Puncak Bukit Cocok Dijadikan Lokasi Berkemah Sekaligus Upacara HUT RI di Tana Toraja |
![]() |
---|
Rendy Kjaernett Kembali Diterpa Perselingkuhan, Sutradara 'Solata': Dia Fokus Memperbaiki Diri |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca di Tana Toraja 9-10 Juli 2025, Ollon dan Tebing Romantis Bakal Diguyur Hujan Ringan |
![]() |
---|
3 Hari Hilang di Ollon Saat Mancing di Sungai Masuppu, Kader GMNI Tana Toraja Ditemukan Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.