Patane Diterjang Longsor

Tokoh Adat: Jika Semua Jenazah Ditemukan, Akan Diadakan Pemotongan Babi

Jika kemungkinan terburuk, jenazah tersebut tidak ditemukan, maka tetua adat akan kembali melakukan pertemuan atau Ma'kombongan.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Freedy Samuel
PENCARIAN JENAZAH - Warga mencari jenazah yang masih tertimbun tanah longsor di di Lembang (desa) Lo'ko Uru, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara, Sulsel, dilanjutkan hari ini, Rabu (26/2/2025). Masih ada 12 jenazah yang belum ditemukan dalam bencana longso, Selasa (25/2/2025) pagi. 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Pencarian jenazah yang tertimbun tanah longsor di Lembang (desa) Lo'ko Uru, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara, Sulsel, dilanjutkan hari ini, Rabu (26/2/2025).

Puluhan warga dibantu aparat dari TNI dan Polri kembali melakukan pencarian jenazah. Mereka mencari dari pagi hingga siang ini menggunakan peralatan seadanya.

Mereka menggunakan skop, cangkul, linggis, hingga bambu dan kayu.

Masih ada 12 jenazah yang diperkirakan tertimbuh material longsor

Sebelumnya 58 jenazah telah berhasil dievakuasi.

Diberitakan sebelumnya, tanah longsor menimpa 2 patane dan 2 liang (kuburan batu) yang di dalamnya terdapat puluhan jenazah.

Bahkan, dalam 1 patane terdapat 30 jenazah.

Jenazah dalam patane dan liang ini terseret material longsor.

PRISESI ADAT - Isak Kakkung (pakai peci), salah satu tokoh adat Lembang Lo'ko Uru, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara, Sulsel, saat diwawancarai mengenai perkembangan pencarian 12 jenazah yang tertimbun material longsor, Rabu (26/2/2025) siang. Isak Kakkung mengatakan, jika semua jenazah berhasil ditemukan, maka akan dilakukan ritual adat dengan pemotongan babi.
PRISESI ADAT - Isak Kakkung (pakai peci), salah satu tokoh adat Lembang Lo'ko Uru, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara, Sulsel, saat diwawancarai mengenai perkembangan pencarian 12 jenazah yang tertimbun material longsor, Rabu (26/2/2025) siang. Isak Kakkung mengatakan, jika semua jenazah berhasil ditemukan, maka akan dilakukan ritual adat dengan pemotongan babi. (TribunToraja/Freedy Samuel)

Mereka berharap, pencarian hari ini membuahkan hasil. 

Salah satu tokoh adat di wilayah Lo'ko Uru, Isak Kakkung, mengatakan bahwa mereka akan melakukan ritual adat jika 12 jenazah ini telah ditemukan.

"Tentu kita akan melakukan syukuran. Selain memanggil Pendeta, juga disisi adatnya akan dilakukan pemotongan babi. Semoga pencarian ini mendapatkan hasil," ucapnya.

Pemotongan babi merupakan simbol persembahan atas syukuran yang dirasakan masyarakat.

Hewan babi memang selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari siklus hidup orang Toraja. Esensi babi dalam acara adat suku Toraja di beberapa wilayah adat sangat penting.

Babi tidak hanya dimaknai sebagai kurban, tetapi bagi orang Toraja babi juga menyimpan makna yang lain seperti pendamaian, relasionalitas, dan nilai ekonomis.

Babi juga dikenal sebagai tanda perdamaian, bela sungkawa, berkat, persaudaraan, rasa syukur, dan pernikahan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved