Jalan Jampea Makassar Resmi Berganti Nama Jadi Jalan Ho Eng Djie, Ini Sosoknya
Danny Pomanto menekankan bahwa penghargaan terhadap tokoh-tokoh budaya seperti Baba Tjoi sangat penting dalam menjaga warisan dan identitas Kota...
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar secara resmi mengubah nama Jalan Jampea menjadi Jalan Ho Eng Djie sebagai bentuk penghormatan terhadap seniman keturunan Tionghoa yang memiliki peran besar dalam kebudayaan Makassar.
Peresmian nama baru tersebut dilakukan oleh Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, pada Sabtu (8/2/2025).
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Persaudaraan Peranakan Tionghoa Makassar (P2TM), Arwan Tjahjadi.
Danny Pomanto mengungkapkan bahwa keputusan perubahan nama jalan ini telah memiliki Surat Keputusan (SK) sejak lama, tetapi baru terealisasi sekarang.
"Sebenarnya SK-nya sudah ada sejak lama, tetapi baru bisa dieksekusi saat ini," ujarnya usai peresmian.
Menurut Danny, perubahan ini merupakan hasil aspirasi masyarakat yang telah lama menginginkan penghormatan terhadap tokoh budaya tersebut.
"Ini adalah keinginan masyarakat yang sudah diajukan ke DPR. Bahkan, keputusan ini sudah dibuat sejak tahun 2006, artinya sudah 18 tahun lalu," jelasnya.
Baca juga: Siswa SMA 17 Makassar Kembali Bersekolah Usai Mogok Belajar Terkait SNBP 2025
Sosok Ho Eng Djie, Seniman Besar yang Menginspirasi
Ho Eng Djie, yang lebih dikenal sebagai Baba Tjoi, adalah seorang maestro seni yang memberikan pengaruh besar, terutama pada masa perjuangan kemerdekaan.
Danny Pomanto menegaskan pentingnya mengenalkan sosok Baba Tjoi kepada generasi muda agar mereka memahami sejarah dan budaya Makassar.
"Sejak lama saya menyarankan agar dibuat buku yang mencatat sejarah nama-nama kampung dan jalan di Makassar," ungkapnya.
Baca juga: Appi Akan Lanjutkan Program Wali Kota Makassar Sebelumnya
Menurutnya, Baba Tjoi bukan sekadar seorang seniman, tetapi juga menjadi simbol semangat dan identitas budaya Kota Makassar.
"Beliau adalah bagian dari semangat Kota Makassar. Lagu-lagu ciptaannya seperti 'Ati Raja' dan 'Sailong' tetap menghidupkan kebudayaan kita hingga saat ini," tambah Danny.
Baca juga: Zou Zou Festival Siap Meriahkan Jalan Sulawesi Makassar, Jadi Puncak Perayaan Cap Go Meh 2025
Penghormatan bagi Pahlawan Budaya
Danny Pomanto menekankan bahwa penghargaan terhadap tokoh-tokoh budaya seperti Baba Tjoi sangat penting dalam menjaga warisan dan identitas Kota Makassar.
"Seorang pahlawan tidak selalu berjuang dengan senjata, tetapi juga melalui karya yang mampu menyatukan masyarakat. Itulah pahlawan sejati, the real hero, the true warrior kita," tegasnya.
Dengan perubahan nama jalan ini, Kota Makassar tidak hanya mengenang Ho Eng Djie sebagai seniman besar, tetapi juga mengapresiasi kontribusinya dalam memperkaya budaya dan mempererat persatuan masyarakat.
Nama Ho Eng Djie akan terus dikenang, dan warisan kebudayaannya akan tetap hidup dalam ingatan masyarakat Makassar.
(*)
Wali Kota Makassar Bawa Suporter 7 Bus Nonton PSM vs Persebaya di Parepare |
![]() |
---|
Jelang Lawan Persebaya, Suporter PSM Beri Semangat Pemain Saat Latihan di Kalegowa |
![]() |
---|
Gledson Sudah Tiba di Makassar, Pemain Asing ke-10 PSM Makassar |
![]() |
---|
PSM Makassar Sumbang Pemain Terbanyak di Timnas U23 |
![]() |
---|
9 Pemain PSM Absen Lawan Persebaya, Tavares Harap Suporter Penuhi Stadion |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.