Masalah Internal Jadi Alasan PSSI Pecat Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia

Menurut laporan, keretakan di dalam skuad mulai terlihat setelah pertandingan melawan Bahrain yang berakhir imbang 2-2.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Dok. PSSI
Shin Tae-yong memimpin sesi latihan Timnas Indonesia jelang laga perdana Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra Irak di Stadion Internasional Basra yang dijadwalkan pada Kamis (16/11/2023) silam. 

TRIBUNTORAJA.COM – Shin Tae-yong resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Senin (6/1/2025).

Sejumlah faktor internal disebut menjadi alasan di balik keputusan ini.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan dalam konferensi pers bahwa komunikasi serta kesepahaman strategi antara pelatih dan pemain menjadi salah satu penyebab utama pemecatan.

 

 

"Kami menilai pentingnya seorang pelatih yang mampu menerapkan strategi yang disepakati bersama oleh para pemain, menjalin komunikasi yang lebih baik, dan menjalankan program dengan lebih optimal," ujar Erick, dikutip dari kanal YouTube KompasTV.

Erick juga mengungkapkan bahwa rencana pemecatan Shin Tae-yong telah dipertimbangkan sejak sebelum pertandingan melawan China dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini menyebut adanya dinamika internal di skuad Garuda yang memicu keputusan tersebut.

 

Baca juga: PSSI Pecat Shin Tae-yong, Pengamat: Kalah dari China dan Gagal di AFF Bukan Alasan Tepat

 

Meski demikian, Erick enggan membeberkan secara rinci dengan alasan menjaga hubungan baik dengan Shin Tae-yong.

"Memang ada dinamika, tapi saya tidak ingin membicarakan detailnya. Kami menghormati kontribusi Shin Tae-yong," tuturnya.

Hal serupa disampaikan oleh Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, yang mengakui bahwa permasalahan internal telah muncul jauh sebelum laga melawan China pada Oktober 2024.

"Beberapa kejadian sebelum pertandingan melawan China menjadi salah satu faktor yang memberatkan. Kami menilai keharmonisan dalam tim adalah hal krusial," jelas Arya dalam acara Kompas Petang di KompasTV.

 

Baca juga: Media Korsel Pertanyakan Keputusan PSSI soal Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia

 

Masalah Internal yang Muncul di Timnas Indonesia

Sejumlah masalah internal di Timnas Indonesia sempat mencuat selama kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dalam artikel Kompas.id berjudul "Hadapi Saudi, Saatnya Shin Tae-yong Menyisihkan Ego" (18 November 2024), diungkapkan bahwa komunikasi menjadi salah satu isu utama.

Hingga tahun kelima kepemimpinannya, Shin Tae-yong belum menguasai bahasa Indonesia. Padahal, dalam kontrak terbarunya hingga 2027, terdapat klausul yang mewajibkannya belajar bahasa Indonesia untuk mempermudah komunikasi dengan pemain.

 

Baca juga: STY Dipecat dari Pelatih Timnas Indonesia, Exco PSSI: Kita Tidak Cari Popularitas

 

Namun, dalam praktiknya, instruksi lebih banyak disampaikan oleh Jeong “Jeje” Seok-seo sebagai penerjemah.

Sementara itu, komunikasi dengan pemain naturalisasi diserahkan kepada Shin “Jin” Sang-gyu.

Hambatan komunikasi ini menjadi salah satu faktor ketidakharmonisan di dalam tim, terutama menjelang laga melawan China.

 

Baca juga: Dipecat Klub Turki hingga Punya Utang Judi: Sosok Calon Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert

 

Menurut laporan, keretakan di dalam skuad mulai terlihat setelah pertandingan melawan Bahrain yang berakhir imbang 2-2.

Dalam pertandingan itu, Indonesia hampir meraih kemenangan sebelum kebobolan di menit-menit akhir.

"Setelah laga, beberapa pemain mencoba berdiskusi dengan Shin Tae-yong terkait hasil tersebut. Namun, respons dari pelatih kurang positif," tulis Kompas.id.

 

Baca juga: Patrick Kluivert dan Louis van Gaal Dikabarkan Bakal Gabung Timnas Indonesia

 

Akibatnya, sejumlah pemain mendapat hukuman yang disebut sebagai bentuk penegasan otoritas Shin Tae-yong.

"Para pemain yang mempertanyakan taktik saat laga melawan Bahrain akhirnya tidak dimainkan ketika menghadapi China," kata sumber internal PSSI kepada Kompas.id.

Pada laga melawan China yang berakhir dengan kekalahan 1-2, Shin Tae-yong mencadangkan Thom Haye, salah satu gelandang terbaik Indonesia.

 

Baca juga: Ruud Gullit Ragukan Mantan Pelatih Manchester United Louis Van Gaal Gabung Timnas Indonesia

 

Ia juga mengganti kapten Jay Idzes dan menarik Mees Hilgers setelah babak pertama.

Selain itu, Eliano Reijnders tidak masuk dalam daftar pemain untuk pertandingan tersebut, bahkan kembali absen dalam laga melawan Jepang dan Arab Saudi.

Ketegangan ini turut terlihat dalam beberapa konferensi pers, di mana Shin Tae-yong kerap mengkritik pemain secara terbuka atas hasil buruk yang diraih tim.

 

Baca juga: Prestasi Timnas Bagus, DPR RI Minta PSSI Jelaskan Alasan Sebenarnya Pemecatan Shin Tae-yong

 

Reaksi Pemain Timnas Indonesia

Meskipun ada masalah internal, para pemain tetap menunjukkan rasa hormat dan terima kasih kepada Shin Tae-yong usai pemecatan.

Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menyampaikan salam perpisahan melalui Instagram.

"Terima kasih untuk semua momen dan kenangan yang telah kita bangun bersama. Kita telah menorehkan sejarah, dan saya menghargai setiap langkah yang kita ambil," tulis Idzes.

 

Baca juga: Bakal Ganti STY Latih Timnas Indonesia, Ini Kontroversi Kluivert di Dunia Sepak Bola, Ada Kasus Judi

 

Asnawi Mangkualam, yang sempat bermain di Korea Selatan berkat rekomendasi Shin Tae-yong, juga menuliskan pesan haru.

"Cinta dan kepedulian Anda luar biasa. Terima kasih untuk segalanya, Coach," ujar Asnawi.

Justin Hubner, pemain naturalisasi yang baru bergabung, turut mengungkapkan rasa kecewa.

 

Baca juga: Calon Pengganti STY, Rekam Jejak Kluivert Sebagai Pelatih, dari AZ Alkmaar Hingga Timnas Curacao

 

"Saya sangat sedih melihat Anda pergi, karena Anda telah membawa Indonesia ke level yang berbeda. Saya selalu menghormati dan berterima kasih atas pengaruh besar Anda dalam karier saya," tulis Hubner.

 

Era Baru Timnas Indonesia

Kini, Timnas Indonesia tengah menanti pelatih baru.

Patrick Kluivert disebut-sebut menjadi kandidat terkuat, dengan kemungkinan Louis van Gaal bergabung sebagai Direktur Teknik.

Dengan target besar untuk lolos ke Piala Dunia 2026, menarik untuk melihat bagaimana duet Kluivert-van Gaal akan membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved