Terbanyak di Indonesia, Mahasiswa Makassar Unjuk Rasa 800 Kali Dalam Setahun

Aksi di Makassar hanya merupakan bagian lain dari aksi besar yang digelar mahasiswa di Jakarta dan daerah lain di Indonesia.

Editor: Imam Wahyudi
TribunToraja/Rifki
Aliansi Cipayung yang terdiri dari GMKI, GMNI, dan PMKRI Tana Toraja gelar unjuk rasa di Kantor DPRD Tana Toraja, Selasa (1/10/2024) siang. Aksi damai menyikapi dugaan kekerasan seksual yang menimpa mantan siswi SD Kristen Makale 2, DAMP (10), oleh guru sekaligus wali kelasnya sendiri, VA alias DA (27). 

TRIBUNTORAJA.COM - Jumlah aksi unjuk rasa di Sulsel selama tahun 2024 ini tercatat kurang lebih 800 aksi.

Makassar tercatat paling sering dilanda aksi unjuk rasa dengan melibatkan ribuan orang per tahunnya.

Kolong jembatan fly over, Jl Urip Sumoharjo, menjadi titik paling favorit bagi pengunjuk rasa untuk melakukan aksinya.

Selain itu, depan kampus masing-masing juga menjadi lokasi titik kumpul awal para pengunjukrasa sebelum menuju ke tempat aksi.

Unjuk rasa di Makassar biasanya terkait dengan isu-isu yang lagi hangat, seperti kasus korupsi, penggunaan APBD, kasus perilaku pejabat, pengusutan kasus hukum, serta isu internal di dalam kampus.

Selain itu, isu tentang hubungan antara pengusaha dan pekerja juga kerap mewarnai aksi demonstrasi di Makassar.

Isu nasional juga kerap menjadi bahan aksi unjuk rasa mahasiswa di Makassar dan daerah lain di Sulsel. 

Agustus 2024 lalu, selama berhari-hari lamanya, mahasiswa melakukan aksi demonstrasi menolak pengesahan RUU Pilkada 2024.

Aksi di Makassar hanya merupakan bagian lain dari aksi besar yang digelar mahasiswa di Jakarta dan daerah lain di Indonesia.

Sebelum melakukan aksi, masyarakat sempat melakukan protes yang membanjiri media sosial pada Rabu (21/8).

Netizen di Indonesia ramai membagikan gambar garuda berlatar warna biru di media sosial dengan tulisan "Peringatan Darurat".

Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Rachmatika Dewi saat menjadi nara sumber di acara Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulsel, periode 2024-2028, di Hotel Claro, Makassar, Selasa (10/12) mengatakan, Sulsel mencatatkan rekor aksi unjuk rasa terbanyak di Indonesia selama satu tahun terakhir.

Menurutnya, hingga saat ini, tercatat 800 aksi demonstrasi yang terjadi di Provinsi Sulsel.

Dalam talkshow membahas Prospek Ekonomi Sulsel 2025 pascatahun politik, Cicu, sapaan  Rachmatika Dewi menyampaikan kekhawatirannya terhadap tingginya jumlah demonstrasi tersebut. Menurutnya, fenomena ini perlu mendapat perhatian serius.

Terutama karena dapat berdampak pada iklim investasi dan perekonomian di Sulsel.

"Hingga saat ini tercatat 800 aksi demo di Sulsel. Saya konfirmasi ke provinsi lain, tidak sebanyak di Sulsel," ujar Cicu. 

"Hampir setiap hari 1-2 kali demo baik di instansi, pemerintahan, swasta yang dilakukan aktivis, LSM, yang mengakibatkan iklim ekonomi, investasi mempengaruhi," tambahnya.

Cicu memandang, meskipun demonstrasi merupakan bagian dari hak berdemokrasi, tapi tingginya frekuensi aksi tersebut perlu dikelola dengan baik agar tidak mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi daerah. 

Politisi Partai Nasdem itu juga menilai bahwa demonstrasi yang berlarut-larut bisa menghambat pertumbuhan ekonomi.

Hal ini juga menciptakan ketidakpastian yang berdampak pada investor.

Cicu berharap, ke depan, masyarakat Sulsel dapat lebih bijak dalam memilih saluran untuk menyampaikan aspirasi.

Sehingga aksi demonstrasi tidak mengganggu kelancaran aktivitas ekonomi. 

"Jadi perlu disampaikan secara santun, tidak mengganggu arus kendaraan dan peran kita mencari wadah agar pesan yang disampaikan tepat," tandasnya.
Demo Pelecehan Seksual.(qih/ami)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved