Liga Inggris

Dulu Pernah Jadi Murid Jose Mourinho, Pantaskah Ruben Amorim Jadi Pelatih Manchester United?

Dengan kedekatannya pada pemain dan fokus pada taktik serta media, ia kini ingin mencoba apakah pendekatan personalnya bisa berhasil di luar zona...

|
Editor: Donny Yosua
X (Twitter) @footballontnt
Jose Mourinho dan Ruben Amorim saat masih bersama di Manchester United. 

TRIBUNTORAJA.COM - Ruben Amorim memulai karir kepelatihannya dengan magang di bawah asuhan Jose Mourinho di Manchester United enam tahun lalu.

Kini, pelatih berusia 39 tahun asal Portugal ini disebut-sebut berpotensi menjadi manajer baru di klub tersebut.

Dalam perjalanan kariernya yang singkat sebagai pelatih di tanah kelahirannya, Amorim sudah menarik perhatian beberapa klub besar.

 

 

Kini, Old Trafford bisa menjadi destinasi baru untuk tantangan berikutnya.

Manchester United dilaporkan sedang berdiskusi tentang kemungkinan menjadikan Amorim sebagai pengganti Erik ten Hag.

Sebelumnya, Amorim dikaitkan dengan Liverpool setelah Jurgen Klopp memutuskan meninggalkan klub, dan juga sempat bernegosiasi dengan West Ham.

 

Baca juga: Fakta Ruben Amorim, Prestasi Hingga Taktiknya Ideal Untuk 3 Penyerang Manchester United 

 

Bahkan, namanya pernah disebut sebagai calon pengganti Pep Guardiola di Manchester City. 

Setelah membawa Sporting Lisbon meraih gelar liga pertama dalam 19 tahun pada usia 36 tahun pada 2021 dan memenangkan gelar lagi musim lalu, kini pertanyaannya adalah: apakah Amorim pantas menjadi pelatih Manchester United untuk menghadapi tantangan di Premier League?

 

Baca juga: Ruben Amorim Diprediksi Gantikan Erik Ten Hag di Manchester United, Berpotensi Bawa Tiga Pemain

 

Kariernya Hampir Berakhir Sebelum Dimulai

Mantan pemain tengah Benfica dan tim nasional Portugal ini pensiun pada 2018.

Nama Amorim mulai dikenal sebagai pelatih ketika berhasil di Braga pada 2019.

Kinerjanya menarik perhatian klub besar, sehingga Sporting bahkan membayar 10 juta euro untuk memboyongnya sebagai manajer pada Maret 2020.

 

Baca juga: Erik Ten Hag Dipecat, Rio Ferdinand: Ronaldo Pasti Akan Berkata ‘Sekarang Kalian Mengerti

 

Analis sepak bola Eropa, Guillem Balague, mengatakan kepada BBC bahwa awal karier Amorim tidak mudah.

Mengawali kepelatihan di klub Casa Pia, Amorim sempat hampir berhenti setelah kalah di dua pertandingan awal.

Namun, setelah mengubah strategi dengan formasi tiga bek, ia berhasil bangkit dan tidak terkalahkan setelahnya.

 

Baca juga: Manchester United Pecat Erik Ten Hag, Fernandes dan Garnacho Ucapkan Terima Kasih

 

Sistem ini menjadi fondasi permainan yang terus ia gunakan hingga kini.

Transfer sebesar itu terbukti berharga, karena Amorim membawa Sporting meraih gelar liga pertama setelah hampir dua dekade.

Mantan pemain Liverpool dan Portugal, Abel Xavier, yang mengenal Amorim selama mengikuti pelatihan kepelatihan, menyebutnya sebagai sosok rendah hati dan memiliki visi yang jelas.

 

Baca juga: Erik Ten Hag Resmi Didepak dari Manchester United, Ini 5 Pemain Andalan Sang Pelatih

 

Penggemar Sepak Bola Atraktif dan Menyerang

Meski belajar dari Mourinho, Amorim memiliki filosofi yang berbeda.

Menurut Balague, Amorim lebih menyukai sepak bola yang spektakuler dan ofensif, penuh dengan dominasi, kendali, dan gol.

Amorim menerapkan formasi 3-4-3 di Sporting, dengan bek sayap yang sering maju menyerang dan sistem tekanan serta serangan balik yang cepat.

 

Baca juga: Manchester United Pecat Erik Ten Hag, Ucapan Cristiano Ronaldo Terbukti?

 

Beberapa pemain Premier League pernah berada di bawah asuhannya, termasuk Bruno Fernandes yang memberikan pujian bahwa Amorim memiliki kualitas untuk berhasil di liga manapun, termasuk di Inggris.

Fernandes menyebut Amorim memiliki semua hal untuk melangkah ke level yang lebih tinggi.

 

Pelatih Sporting CP, Ruben Amorim.
Pelatih Sporting CP, Ruben Amorim. (AFP)

 

Menghadapi Tantangan di Manchester United 

Posisi manajer Manchester United memang bukan pekerjaan yang mudah, terlebih dengan posisi klub yang kini berada di peringkat ke-14 Premier League.

Namun, kolumnis sepak bola Portugal, Marcus Alves, yakin bahwa Amorim bisa menangani situasi sulit.

Menurut Alves, meski sering kehilangan pemain bintang karena dijual, Amorim tetap mampu menjaga kualitas timnya. 

Selain itu, Amorim dikenal sangat profesional dan punya kemampuan meredakan konflik internal.

Sikapnya yang tegas membuatnya mendapat julukan "penyair" dari Cristiano Ronaldo karena kefasihannya dalam menyampaikan pandangan.

 

Baca juga: Manchester United Pecat Erik Ten Hag, Legenda Setan Merah Jadi Pelatih Sementara

 

Portugal Kini Terasa Terlalu Kecil Baginya

Mengulas pengalaman masa lalu, Alves mengungkap bahwa Amorim pernah mengunjungi Mourinho dan mengikuti kelas khusus tentang strategi kemenangan Manchester United melawan Ajax di final Liga Europa.

Semangat Amorim untuk terus belajar juga tercermin dari kebiasaannya menghabiskan waktu mempelajari taktik dan berhubungan dengan rekan-rekan untuk memperdalam ilmu.

Menurut Balague, saat ini Amorim sudah siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di luar Portugal.

Dengan kedekatannya pada pemain dan fokus pada taktik serta media, ia kini ingin mencoba apakah pendekatan personalnya bisa berhasil di luar zona nyamannya.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved