Hari Pangan Sedunia, Harga Cabai Justru Meroket di Tana Toraja

Jika pada awal pekan harga cabai rawit berada di angka Rp 36.600 per kilogram, pada akhir pekan menjadi Rp 43.300 per kilogram.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Rifki
GPM digelar Pemkab Tana Toraja di Halam Kantor Daerah dalam rangka Hari Jadi Sulawesi Selatan ke-355 tahun serta Hari Pangan Sedunia ke-44 tahun. Harga cabai naik di Tana Toraja. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Harga komoditas cabai di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, mengalami kenaikan.

Hal tersebut berdasarkan data terkini yang dihimpun Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Tana Toraja tentang Laporan Pengawasan Pengendalian Inflasi Daerah pada 7-12 Oktober 2024.

Cabai rawit mengalami kenaikan harga paling signifikan.

Jika pada awal pekan harga cabai rawit berada di angka Rp 36.600 per kilogram, pada akhir pekan menjadi Rp 43.300 per kilogram.

Kenaikan harga tersebut juga berlaku pada cabai merah besar.

Namun berbeda dengan cabai rawit, harga cabai merah besar pada awal pekan berada di angka Rp 26,6 ribu per kilogram.

Kemudian turun pada pertengahan pekan di angka Rp 21,6 ribu per kilogram, dan naik lagi pada akhir pekan di angka Rp 23,3 ribu per kilogram.

Adapun untuk harga cabai merah keriting mengalami penurunan.

Jika pada awal pekan berada di angka Rp 33,3 ribu per kilogram, pada akhir pekan menjadi Rp 28,3 ribu per kilogram.

Perubahan harga komoditas cabai tersebut menjadi yang paling mencolok dibandingkan komoditas bahan pokok lainnya yang terbilang stabil.

Menyikapi itu, Pemerintah Kabupaten Tana Toraja kemudian melaksanakan Gerakan Pasar Murah (GPM) yang dilakukan di Halaman Kantor Daerah Tana Toraja pada Selasa hingga Rabu, 15-16 Oktober 2024.

GPM juga sekaligus digelar dalam rangka Hari Jadi Sulawesi Selatan ke-355 tahun serta Hari Pangan Sedunia ke-44 tahun.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Tana Toraja, Sinija Somalinggi, mengatakan, GPM menjadi langkah efektif menjaga stabilitas harga komoditas bahan pokok.

Apalagi, kata dia, harga bahan pokok yang dijual terbilang jauh lebih murah ketimbang yang masyarakat beli di pasaran.

“GPM ini menjadi salah satu cara yang efektif untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga komoditas bahan pokok di masyarakat,” ungkap Sinija saat dikonfirmasi Kamis (17/10/2024).

Pantauan Tribun Toraja usai GPM digelar, harga komoditas bahan pokok, khususnya jenis cabai-cabaian di Pasar Sentral Makale relatif belum mengalami perubahan dari pekan lalu.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved