Topan Yagi Tewaskan 4 Orang di Vietnam, Angin Kencang Capai Kecepatan 149 Km per Jam

Sebelum badai tiba, angin kencang di Hanoi menumbangkan pohon yang menyebabkan kematian seorang wanita pada Sabtu sore.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
AP Photo
Seorang pria mendorong sepeda motor di tengah hujan yang disebabkan oleh topan Yagi di Hanoi, Vietnam, Sabtu, 7 September 2024. 

TRIBUNTORAJA.COM, HANOI – Topan Yagi menghantam wilayah utara Vietnam pada Sabtu (7/9/2024), mengakibatkan sedikitnya empat korban jiwa dan melukai 78 orang.

Badai ini dianggap sebagai salah satu yang terkuat dalam satu dekade terakhir oleh otoritas meteorologi setempat.

Menurut laporan media lokal, Topan Yagi menerjang provinsi Quang Ninh dan Haiphong dengan kecepatan angin mencapai 149 kilometer per jam.

 

 

Sebelum badai tiba, angin kencang di Hanoi menumbangkan pohon yang menyebabkan kematian seorang wanita pada Sabtu sore.

Badai ini juga menyebabkan pemadaman listrik di beberapa area, terutama di Quang Ninh dan Thai Binh.

Quang Ninh, rumah bagi Teluk Ha Long yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, terpaksa membatalkan ratusan perjalanan kapal pesiar sebagai langkah pencegahan.

 

Baca juga: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 8-9 September 2024, Waspadai Hujan Lebat

 

Di kota industri Haiphong, yang menjadi basis pabrik besar seperti VinFast dan Pegatron, kerusakan infrastruktur dilaporkan cukup signifikan.

Pemerintah Vietnam telah mengeluarkan peringatan dini dan mengevakuasi warga di daerah rawan banjir dan longsor.

Empat bandara, termasuk yang ada di Hanoi dan Haiphong, juga ditutup.

 

Baca juga: Cuaca Ekstrim di Sidrap, 1104 Rumah Terendam Banjir, 12 Titik Longsor, 14 Warga Mengungsi

 

Meski pihak berwenang telah memangkas pohon untuk mengurangi risiko kerusakan, badai tetap menimbulkan kerusakan besar, dengan banyak pohon dan papan reklame roboh. Beberapa kapal yang berlabuh juga dilaporkan terseret ke laut akibat hembusan angin kencang.

"Saya memilih tetap berada di dalam rumah untuk menjaga keselamatan keluarga," kata Bao Ngoc Cao, seorang pengusaha berusia 24 tahun asal Hanoi, yang dikutip dari The Associated Press.

Menurutnya, badai sebesar ini terakhir kali melanda pada 2013, meski biasanya badai cenderung melemah sebelum mencapai ibu kota. "Namun, kami tetap harus waspada," tambahnya.

 

Baca juga: Doa Syafaat Kristen untuk Kondisi Cuaca Ekstrem di Indonesia

 

Sebelum menghantam Vietnam, Topan Yagi terlebih dahulu melanda provinsi Hainan di China dengan kecepatan angin hingga 245 km/jam.

Badai ini menewaskan tiga orang dan melukai 95 lainnya, serta berdampak pada lebih dari 1,2 juta orang, seperti dilaporkan Global Times.

Di Hainan, sekitar 420.000 penduduk dievakuasi, sementara setengah juta lainnya juga dievakuasi di provinsi Guangdong saat badai kembali melanda di Kabupaten Xuwen pada Jumat malam.

 

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem: Waspadai Hujan Lebat pada 3-4 Agustus 2024

 

Di Hong Kong, lebih dari 270 orang terpaksa mengungsi ke tempat penampungan darurat akibat dampak Topan Yagi.

Lebih dari 100 penerbangan dibatalkan, serta kegiatan ekonomi seperti perdagangan saham, layanan perbankan, dan sekolah ditangguhkan.

Sebelum mencapai China, Topan Yagi melanda Filipina pada Rabu (4/9), menewaskan 20 orang dan menyebabkan 26 orang lainnya hilang.

 

Baca juga: Fenomena La Nina Diprediksi Muncul di Indonesia Agustus 2024, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem

 

Sebagian besar korban tewas akibat tanah longsor dan banjir yang melanda wilayah utara dan tengah negara tersebut.

Lebih dari 82.000 orang harus mengungsi, dan transportasi terganggu dengan pembatalan penerbangan domestik serta layanan feri antar pulau.

Meningkatnya frekuensi badai kuat seperti Topan Yagi menjadi kekhawatiran global.

Laporan terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait perubahan iklim menunjukkan bahwa badai besar seperti ini akan semakin sering terjadi di Asia Tenggara akibat kenaikan suhu air laut yang disebabkan oleh pemanasan global.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved