Pilpres Amerika Serikat

Joe Biden Mundur, Donald Trump: Dia Memang Tak Pantas Jadi Presiden

Donald Trump menyebut, Biden dinilai tak layak untuk maju sebagai Calon Presiden AS, baik dari segi fisik maupun mental.

|
Editor: Apriani Landa
Tribunnews.com
Donald Trump saat diabadikan di luar Trump Tower di New York City pada 10 Agustus 2022 lalu. (Photo by STRINGER / AFP) 

TRIBUNTORAJA.COM - Donald Trump bereaksi mengaku tidak kaget akan keputusan mundur Joe Biden.

Disebutkan bahwa Joe Biden, Capres petahana, memutuskan mundur dari bursa Pilpres Amerika Serikat 2024.

Donald Trump mengungkapkan Biden sudah selayaknya mundur. Menurutnya, Biden dinilai tak layak untuk maju sebagai Calon Presiden AS, baik dari segi fisik maupun mental.

Diketahui, Joe Biden saat ini telah berusia 81 tahun, tertua dalam sejarah.

Melalui akun media social Truth Social pada hari Minggu, Donald Trump memberikan pernyataan terkait mundurnya Joe Biden.

Ini isinya:

Joe Biden yang sudah tua bangka memang tidak layak untuk mencalonkan diri sebagai Presiden, dan tentu saja tidak layak untuk menjabat jadi presiden.

Dia tidak pernah layak!

Dia hanya mencapai posisi Presiden dengan kebohongan, Berita Palsu, sambil bersembunyi dan tidak meninggalkan Ruang Bawah Tanahnya.

Semua orang disekitarnya, termasuk Dokternya dan Media, tahu bahwa dia tidak mampu menjadi Presiden

Dan sekarang, lihat apa yang telah dia lakukan terhadap Negara kita! dengan jutaan orang datang melintasi Perbatasan kita secara ilegal, segalanya di negeri ini jadi tidak terkendali dan tidak diperiksa,

banyak dari imigran tersebut berasal dari penjara, rumah sakit jiwa, dan jumlah teroris di negara ini jadi sangat banyak.

Kita sebagai negara akan sangat menderita lagi karena kepresidenannya, namun begitu saya dan Partai Republik akan memperbaiki kerusakan yang telah ia lakukan dengan sangat cepat.

BUAT AMERIKA BESAR LAGI!

Joe Biden Dukung Kamala Harris

Setelah Joe Biden mundur, Kamala Harris menjadi sosok kuat dari Partai Demokrat untuk melawan Donald Trump pada Pilpres AS 2024.

Kamala mendapat dukungan langsung atau endors dari Joe Biden untuk menantang Donald Trump.

Ya, Joe Biden mendukung Kamala Harris sebagai kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat.

Kamala Harris adalah Wakil Presiden Amerika Serikat saat ini.

Melalui media sosial X miliknya, Joe Biden menyerukan dukungan kepada sang Wakil Presiden AS, Kamala Harris.

Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, saat berbicara di even Asian and Pacific Islander American Vote Presidential Town Hall di Pennsylvania Convention Center, Philadelphia, 13 Juli 2024. Kamala Harris didukung untuk maju pada Pilpres AS 2024 setelah Joe Biden mundur dari pencalonan.  (Photo by Drew Hallowell/Getty Images)
Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, saat berbicara di even Asian and Pacific Islander American Vote Presidential Town Hall di Pennsylvania Convention Center, Philadelphia, 13 Juli 2024. Kamala Harris didukung untuk maju pada Pilpres AS 2024 setelah Joe Biden mundur dari pencalonan. (Photo by Drew Hallowell/Getty Images) (penncapital-star.com)

"Rekan-rekan Demokrat, saya telah memutuskan untuk tidak menerima pencalonan tersebut dan memfokuskan seluruh energi saya pada tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya."

"Keputusan pertama saya sebagai calon partai pada tahun 2020 adalah memilih Kamala Harris sebagai Wakil Presiden saya. Dan itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat."

"Hari ini saya ingin memberikan dukungan penuh dan dukungan saya agar Kamala menjadi calon partai kita tahun ini. Demokrat — saatnya bersatu dan mengalahkan Trump. Mari kita lakukan ini," tulis Biden, Minggu.

Kamala merasa terhormat mendapat dukungan dari Presiden AS.

"Niat saya adalah untuk mendapatkan dan memenangkan Pilpres AS. Saya akan melakukan segalanya dengan kekuatan saya untuk menyatukan Partai Demokrat, dan menyatukan bangsa kit, untuk mengalahkan Donald Trump," ujar Kamala dalam keterangan resmi dikutip dari Bloomberg, Senin (22/7/2024).

Biden memastikan wanita berusia 59 tahun ini mendapat dukungan penuh untuk maju sebagai calon dari Demokrat.

Kamala Harris mencetak sejarah di Amerika Serikat sebagai wakil presiden perempuan pertama di AS. Selain itu, ia juga merupakan wakil presiden pertama dari kaum kulit hitam dan dari Asia pertama di AS.

Dia populer di kalangan basis utama Partai Demokrat dan dapat menyatukan dukungan pemilih.

Pilihan untuk memilih Harris juga akan berisiko secara politis bagi partai tersebut, yang sangat bergantung pada jumlah pemilih dari orang kulit berwarna, termasuk wanita kulit hitam.

Celina Lake, seorang juru bicara yang bekerja untuk kampanye Biden, mengatakan bahwa para pemilih akan melihat kembali Harris setelah ia mencalonkan diri.

Lake percaya bahwa Harris memiliki posisi yang tepat untuk memberi energi pada bagian-bagian penting dari basis Partai Demokrat, termasuk para pemilih muda, wanita dan orang-orang kulit berwarna.

“Dia telah secara terus-menerus melakukan jajak pendapat yang lebih baik dengan kelompok-kelompok tersebut sejak awal. Dia adalah kandidat yang hebat pada saat yang tepat," kata Lake kepada Bloomberg TV.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Yohanes Liestyo Poerwoto)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved