Harga Bitcoin Anjlok Akibat Pemindahan BTC Senilai Rp 3,9 Triliun oleh Pemerintah AS

Pada Maret 2023, pemerintah mengkonfirmasi penjualan terakhir dengan jumlah 9.861 koin senilai USD 216 juta.

Setelah penurunan awal, harga Bitcoin sedikit pulih kembali ke USD 61.100 meskipun masih menunjukkan penurunan sebesar 1 persen dalam periode 24 jam terakhir.

“Performa Bitcoin memang selalu menjadi sorotan, terutama setelah terdeteksinya perpindahan aset besar dari suatu wallet ke dalam wallet crypto exchange, Coinbase, senilai USD 240 juta, yang memicu reaksi pasar untuk aksi penjualan aset BTC. Penurunan harga BTC sebesar 5 persen adalah akibat dari aksi jual Pemerintah AS atas BTC yang disita,” ujar M Yusuf Musa, Head of Strategy Nanovest.

Baca juga: Popularitasnya Kalahkan Bitcoin, Koin Shiba Inu Pikat Warga Amerika Serikat

Bagi investor, peluang ini dapat digunakan untuk berburu aset kripto yang memiliki potensi namun sedang mengalami koreksi akibat faktor eksternal, meskipun faktor internal proyek tersebut sebenarnya meningkat secara positif.

Selain itu, volatilitas yang tinggi di Bitcoin maupun altcoin saat ini menarik, terutama bagi trader pemula yang belum terbiasa dengan fluktuasi harga yang besar.

Baca juga: KODE REDEEM FF Free Fire Jumat 5 Juli 2024, Klaim Hadiah Gratis di reward.ff.garena.com

“Aksi jual yang dilakukan oleh Pemerintah AS hanyalah salah satu faktor yang menyebabkan harga BTC turun. Namun, efeknya tidak akan berlangsung lama. BTC masih berada di atas harga tertingginya dari siklus sebelum April 2024. Para analis yakin BTC tetap menjadi aset kripto dengan performa terbaik untuk semester 1 tahun 2024,” tambah Musa.

Perlu diketahui, harga Bitcoin mengalami penurunan pekan lalu, terjun di bawah level USD 62.000 atau sekitar Rp1,01 miliar. Berdasarkan data Coinmarketcap, pada Senin (2/7) pukul 13.00 WIB, Bitcoin terpantau naik ke level harga USD 62.838.

(*)