Pertamina Jamin Pasokan BBM di Toraja Aman Walau Antrian 1 Kilometer

Ia mengatakan bahwa saat ini peningkatan aktifitas transportasi dan pertumbuhan kepemilikan kendaraan roda dua dan roda empat hampir di seluruh wilaya

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Imam Wahyudi
freedy/tribun toraja
Antrian panjang kendaraan di sejumlah SPBU yang ada di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara terus terjadi dalam sebulan terakhir. 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Sebulan terakhir, selalu terjadi antrian panjang truk yang ingin mengisi solar di sejumlah SPBU di Tana Toraja dan Toraja Utara.

Diduga, kondisi ini dipicu kelangkaan solar.

Panjang antrian kendaraan bahkan mencapai 1 kilometer.

Kepada tribun toraja, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan bahwa stok Solar untuk Sulsel khususnya untuk Toraja masih aman.

"Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi terus mengupayakan pendistribusian BBM berjalan lancar untuk mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat dan industri di Sulawesi Selatan, termasuk Toraja," ucapnya via telepon, Kamis (13/6/2024).

Ia mengatakan bahwa saat ini peningkatan aktifitas transportasi dan pertumbuhan kepemilikan kendaraan roda dua dan roda empat hampir di seluruh wilayah terus terjadi, dan aktifitas industri yang menggunakan truk pengangkut juga salah satu alasan.

"Juga serta peralatan untuk mengolah membutuhkan BBM juga terus meningkat, Pertamina terus melakukan best effort untuk melayani kebutuhan energi bagi seluruh masyarakat dengan terus bekerjasama dan melibatkan stakeholders terkait," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa kondisi Kamis (13/6/2024) hari ini, stok BBM jenis Solar di Integrated Terminal Makassar, Fuel Terminal Parepare dan Fuel Terminal Palopo sebanyak 23 ribu Kilo Liter (KL).

"Selain BBM jenis Solar, Pertamina berupaya menjamin ketersediaan BBM di wilayah Sulawesi Selatan, dengan total stok Pertalite 21,2 ribu KL, Pertamax 2,3 ribu KL, Pertadex 466 KL dan Pertamax Turbo 230 KL. Kondisi stok tersebut dalam kondisi stok yang relatif aman," jelasnya.

Ia juga menekankan agar masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan (Panic Buying).

"Pertamina mengupayakan stok BBM di SPBU tercukupi, Pertamina menyalurkan BBM sesuai dengan kuota yang diberikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas)," tutupnya.

Diketahui bahwa, BBM bersubsidi merupakan hak masyarakat kurang mampu agar mendapatkan energi dengan harga terjangkau. Karena itu, setiap penyelewengan terhadap BBM bersubsidi merupakan tindakan kriminal melawan hukum dan pelakunya akan berhadapan dengan aparat penegak hukum.

Jika masyarakat menemukan dan mencurigai adanya praktik – praktik kecurangan di lapangan, dapat melaporkan kepada aparat yang berwenang atau melaporkan ke Pertamina Call Center 135.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved