PSM Makassar

Adilson Silva Cedera, Lini Depan PSM Makassar Tumpul

Adilson mempunyai skil dalam olah bola, mampu menahan bola menarik dua pemain lawan membuka ruang bagi rekannya.

Editor: Imam Wahyudi
ist
Duet striker PSM, Adilson Silva (kiri) dan Victor Mansaray 

TRIBUNTORAJA.COM - PSM Makassar tak mampu mencetak gol dalam dua laga terakhir.

Laga melawan Persebaya Surabaya dan Bali United, PSM Makassar bermain imbang dengan skor kacamata.

Kehilangan Adilson Silva di lini depan sangat terasa.

Aliran bola akan mencari Victor Mansaray dan hal itu mudah dibaca oleh tim lawan.

Alhasil Juku Eja tak bisa mencetak satu gol pun di dua laga itu.

Hilangnya Adilson membuat skuat Ramang alami kebuntuan dalam mencetak gol.

Tidak bisa dipungkiri, peran Adilson memang dibutuhkan.

Ketika Adilson diturunkan akan membuat pemain lawan terbagi dua.

Bek lawan akan menjaga dua penyerang ini.

Sehingga akan membuka lebih banyak ruang dan cela untuk Pasukan Ramang mencetak gol.

Adilson mempunyai skil dalam olah bola, mampu menahan bola menarik dua pemain lawan membuka ruang bagi rekannya.

Hal ini yang hilang dalam dua laga Pasukan Ramang.

Victor Mansaray mempunyai tipikal berbeda dengan Adilson.

Kehilangan Adilson membuat Victor kesulitan di lini depan.

Victor dicoba berpasangan dengan Joao Pedro dan Ricky Pratama.

Hasilnya tidak begitu buruk untuk percobaan pertama. Akan tetapi lini depan butuh alternatif yang cocok.

Pengamat sepakbola, Imran Amirullah mengatakan Laskar Pinisi kehilangan ketajaman di lini depan.

Pelatih harus mencari solusi atau alternatif dari masalah yang dihadapi.

Alternatif tandem Victor yang mampu memecah kebuntuan.

"Satu-satunya jalan mereka harus cari alternatif lain," katanya kepada tribun timur, Kamis (29/2/2024).

"Artinya tidak adanya adilson yang punya kecepatan, skil individu, bisa tahan bola, jadi sekarang problem akhirnya tidak tercipta gol," jelas Tavares.

Imran melihat dalam situasi ini, PSM Makassar punya opsi mengganti gaya bermainnya.

Tentu hal itu punya resiko besar. 

Tapi mengandalkan gaya bermain long ball tanpa adanya Adilson di depan cukup sulit.

Dua laga menjadi bukti kebuntuan di lini depan Juku Eja.

Selain itu, long ball Tavares tidak berjalan dengan semestinya.

Kurangnya support dari tengah sehingga bola terputus sebelum masuk dalam kotak penalti lawan.

Sehingga sebagian besar peluang Pasukan Ramang terjadi lewat tendangan jarak jauh.

"Itu harus cari alternatif yang bisa menutupi atau mungkin perubahan cara main style, taktikalnya sesuai dengan materi yang ada," ujar pelatih asal Portugal itu.

"Contoh kalau pakai direct pass, mengandalkan wing, sementara wing krosing tidak ada di tengah itu yang saya lihat," tandasnya.(yaumil)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved