Tekno

Email Petinggi Microsoft Dihack oleh Kelompok Peretas Rusia

Microsoft mengungkapkan bahwa serangan ini dimulai pada bulan November tahun lalu, di mana para peretas menyerang akun "warisan" dengan mencoba...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
IST
Markas raksasa teknologi dunia, Microsoft. 

TRIBUNTORAJA.COM - Akun surat elektronik (email) petinggi Microsoft dilaporkan menjadi target peretasan oleh kelompok peretas Rusia.

Microsoft meyakini bahwa serangan ini dilakukan oleh kelompok Midnight Blizzard, yang diduga disponsori oleh pemerintah Rusia dan juga dikenal sebagai Nobelium.

Pernyataan resmi dari Microsoft pada Jumat (19/1/2024) menyatakan, "Sampai saat ini, tidak ada bukti bahwa pelaku ancaman memiliki akses ke lingkungan pelanggan, sistem produksi, kode sumber, atau sistem AI. Kami akan memberi tahu pelanggan jika ada tindakan yang diperlukan."

 

 

Microsoft mengungkapkan bahwa serangan ini dimulai pada bulan November tahun lalu, di mana para peretas menyerang akun "warisan" dengan mencoba mencari kemungkinan kata sandi.

Serangan ini terutama ditujukan pada sejumlah akun email korporat Microsoft, termasuk anggota tim kepemimpinan senior, karyawan di bidang keamanan siber, hukum, dan fungsi lainnya.

Perusahaan menyatakan bahwa peretas berhasil melihat dan mengunduh sejumlah email dan dokumen terlampir selama serangan tersebut.

 

Baca juga: Spesifikasi dan Harga Xiaomi Redmi Note 13 dan Note 13 Pro versi 4G, Resmi Rilis di Eropa

 

Tim keamanan Microsoft kemudian mendeteksi serangan terbaru pada 12 Januari dan segera mengaktifkan pertahanan untuk memblokir akses lebih lanjut oleh para peretas.

Microsoft menyebutkan bahwa para peretas tampaknya mencari informasi terkait kelompok Midnight Blizzard.

 

Baca juga: Samsung Galaxy S24 Series Dilengkapi Kecerdasan Buatan Galaxy AI, Apa Saja Fiturnya?

 

Associated Press melaporkan bahwa Badan Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS) mengidentifikasi Midnight Blizzard sebagai aktor siber yang berasal dari Badan Intelijen Luar Negeri Rusia.

Kelompok ini sebelumnya terlibat dalam peretasan besar-besaran terhadap lembaga pemerintah dan perusahaan AS pada kasus SolarWinds tahun 2020.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved