Pilpres 2024

Bertemu Anak SD Hapal Pancasila, Megawati Soekarnoputri Tak Mau Kasih Hadiah Sepeda

Megawati yang mengenakan pakaian berwarna hitam merah tiba di lobi gedung High End, Jakarta sekira pukul 16.20 WIB.

Editor: Imam Wahyudi
Youtube PDIP
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri 

TRIBUNTORAJA.COM - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengikuti rapat mingguan dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (3/1/24).

Megawati yang mengenakan pakaian berwarna hitam merah tiba di lobi gedung High End, Jakarta sekira pukul 16.20 WIB. Mega didampingi  Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo yang telah tiba lebih dulu menyambut kedatangan Megawati dan Hasto. Megawati, Ganjar, Hary Tanoesoedibjo dan Hasto pun melangkahkan kaki untuk menuju Lantai 5 Gedung High End.

Saat hendak masuk di lobi gedung, seorang anak laki-laki menghampiri Megawati dan Ganjar untuk meminta berfoto bersama. Anak itu bernama Edmund Gultom, siswa SD kelas 2. Ibunda  Edmund bertugas di Gedung High End.

Usai foto, Ganjar menanyakan kepada Edmund apakah hafal Pancasila."Kamu hafal Pancasila enggak? Coba Pancasila hayo," tanya Ganjar.

Megawati yang berdiri disamping Edmund pun merangkul dengan hangat."Pancasila, satu, Ketuhanan yang maha esa," ucap Edmund yanh disambut kata "Sip" oleh Megawati.

"Dua, kemanusiaan yang adil dan beradab," sambungnya.

Megawati pun mengkoreksi perkataan Edmund yang kurang jelas saat membacakan sila kedua. "Kemanusiaan yang adil dan beradab, yes," ujar Megawati.

Megawati pun menuntun Edmund untuk membacakan sila ketiga. Sambil mengacungkan tiga jari tangan kanannya, Presiden Kelima RI itu meminta Edmund membacakan sila ketiga. Megawati sempat melempar canda dan guyon saat menyebutkan sila ketiga. Dia mengatakan sila ketiga adalah Ganjar Pranowo.

Mendengar itu, Ganjar, Hasto dan Hary Tanoesoedibjo tersenyum. Edmund pun melanjutkan sila ketiga "Tiga, persatuan Indonesia," ucapnya.

Dia juga melanjutkan membacakan sila keempat dan kelima Pancasila."Empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarakatan perwakilan".
"Lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tutup Edmund.

Mendengar itu, Megawati, Ganjar, Hary Tanoe dan Hasto pun mengapresiasi Edmund. Ganjar bahkan bertepuk tangan. Sementara, Megawati pun mengusap kepala sambil merapihkan rambut Edmund.

Hary Tanoe pun berkelakar jika Edmund akan dapat sepeda setelah membacakan Pancasila. Namun, Megawati tak ingin Edmund diberi hadiah sepeda.

"Jangan sepeda lah. Maunya kamu apa?" tanya Megawati.

"Pengen Rumah," jawab Edmund yang langsung direspons tawa oleh Megawati, Ganjar, Hasto dan Hary Tanoe.

"Kalau mainan rumah boleh ya," ucap Megawati melempar candanya.

Setelah itu, Megawati mengajak Edmund untuk tos dan bersalaman. Begitu juga dengan Ganjar. Selanjutnya, Megawati, Ganjar, Hary Tanoe dan Hasto menuju ruang rapat TPN di Lantai 5 Gedung High End.

Sebelumnya, di lokasi, telah hadir Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua TPN Arsjad Rasyid dan jajaran TPN lainnya. Rapat mingguan TPN Ganjar-Mahfud berlangsung tertutup.

Bahas Strategi
Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang atau OSO mengungkapkan hal yang dibahas dalam rapat mingguan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Menurut OSO, rapat mingguan TPN kali ini terbilang sangat penting. Pasalnya, sejumlah isu turut dibahas bersama dengan jajaran Ketua Umum Partai Politik pendukung dan jajaran TPN Ganjar-Mahfud.

Terutama, membahas strategi pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud.

"Rapat hari ini rapat yang paling penting untuk menentukan kemenangan capres nomor 3, jadi menentukan sekali rapat ini," kata OSO usai rapat di Gedung High End.

Rapat juga dihadiri Ketua TPN Arsjad Rasjid, Wakil Ketua TPN Andika Perkasa dan Gatot Eddy Pramono, Sekretaris TPN Hasto Kristiyanto hingga Dewan Pakar TPN Sandiaga Uno.

OSO melanjutkan, bahwa peserta rapat TPN juga bersepakat membangun suatu sistem yang berbasis pada kerakyatan.

"Peserta rapat (yakin), membangun satu sistem kerakyatan yang berdaulat kepada rakyat," tegas OSO.

Dia juga menyebut, bahwa rapat itu turut menyinggung soal prilaku adil dalam segala bentuk kampanye dan proses Pemilu 2024. Bahkan, pesan itu juga ditunjukan kepada seluruh pihak. "Mengingatkan juga agar semua pihak berlaku adil ya," sebutnya.(Tribun Network/yud/wly)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved